Perbankan

BTN Bidik Kredit Tumbuh 8,5 Persen di 2025, CAR Tetap Dijaga usai Spin-Off UUS

Poin Penting

  • BTN menargetkan pertumbuhan kredit 8-8,5% hingga akhir 2025, sejalan dengan pertumbuhan nasional meski telah melakukan spin-off UUS menjadi BSN.
  • Spin-off UUS menurunkan rasio kecukupan modal (CAR) BTN karena aset UUS sebesar Rp54,3 triliun dan tambahan modal Rp6 triliun dialihkan ke BSN.
  • BTN akan menerbitkan tier 2 capital berupa surat utang maupun pinjaman untuk menjaga CAR tetap kuat di kisaran 17–18 persen.

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2025 berada di kisaran 8 hingga 8,5 persen.

Direktur Utama Nixon LP Napitupulu mengatakan proyeksi tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit nasional, meskipun BTN telah melepas atau melakukan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Syariah Nasional (BSN).

“Hingga Oktober 2025, pertumbuhan kredit BTN tercatat 8 persen, sedikit di atas rata-rata pasar yang berada di kisaran 7,8 hingga 7,9 persen. Kita harapkan sampai akhir tahun ini bisa antara 8 hingga 8,5 persen, itu yang kita expect,” kata Nixon saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 18 November 2025.

Baca juga: Sah! BTN Lepas UUS Jadi Bank Syariah Nasional

Meski demikian, Nixon mengakui bahwa rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BTN akan terdampak pasca spin-off UUS.

Pasalnya, aset UUS BTN sebesar Rp54,3 triliun pada 2023 dipindahan ke BSN. Selain itu, BTN juga akan melakukan penambahan modal ke BSN sekitar Rp6 triliun.

“Di BTN karena ada modal yang berkurang tapi jadinya ke BSN, sehingga CAR-nya mengalami penurunan sedikit,” tambahnya.

Baca juga: Bos BTN Bakal Surati Purbaya Minta Tambahan Dana Pemerintah Rp10 Triliun

Namun, Nixon membeberkan, bank yang fokus ke sektor perumahan ini akan menerbitkan tier 2 capital berupa surat utang (bonds) maupun pinjaman untuk menjaga CAR tetap stabil di level 17 hingga 18 persen pada akhir tahun.

“Sementara rasio-rasio lain juga sudah kita hitung kalau UUS dikeluarkan apa yang terjadi, masih dalam range rasio-rasio keuangan yang wajar,” ungkap Nixon. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

9 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

10 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

11 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

12 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

21 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

22 hours ago