Categories: Perbankan

BTN Beri Bunga KPR Subsidi Dibawah 5%

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengaku, dengan adanya program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), maka diharapkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi bisa lebih rendah dari 5%.

Menurut Direktur Komersial Banking BTN, Oni Febriarto, potensi dari dana Tapera sangatlah besar, mengingat jumlah total pekerja yang mencapai sekitar 114 juta diwajibkan untuk ikut dalam Tapera ini meski Rancangan Undang-Undang (RUU) belum resmi di sahkan oleh DPR.

“Nah itu bagaimana bisa lebih rendah dari 5%, kan tentunya dana-dana yang kita kumpulkan itu nantinya dengan cost murah sehingga cost of fund (COF) BTN lebih rendah, nah bunga yang di tawarkan nasabah juga lebih rendah,” ujar Oni di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2016.

Sedangkan terkait likuiditas, dia meyakini, kondisi likuiditas perseroan masih baik, sehingga dalam membiayai perumahan dianggap tidak ada masalah. Kendati, lanjutnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa di tahun ini likuiditas perbankan akan mengalami pengetatan.

So far likuiditas BTN oke. Kalau likuiditas mestinya gak lihat dari LDR (Loan to Deposit Ratio) saja, karena parameter LDR kan hanya DPK, tapikan kalau kita bicara Loan to funding Ratio ya, jadi kita punya obligasi, punya dana sekuritisasi, kalau total LDR masih dibawah 95%. Jadi masih Oke,” tukasnya.

Selain itu, tambah dia, jika RUU Tapera disahkan menjadi UU Tapera, maka porsi dana murah atau dari produk giro dan tabungan (Current Account Savings Account/ CASA) perseroan akan mencapai 70%. Menurutnya, posisi CASA BTN saat ini baru sebesar 50%.

“Belum kita hitung, tapi harapan kami bunga KPR subsidi di bawah 5%. CASA BTN di 50% dengan adanya Tapera ini bisa 70% sehingga bunga KPR subsidi bisa lebih rendah dari 5% pastinya, doakan saja,” ucap Oni.

Pemerintah bersama DPR berencana akan mengesahkan RUU Tapera. Rencananya pada bulan ini DPR akan mengesahkan RUU tersebut menjadi UU Tapera. Pasalnya, potensi dana murah dari program Tapera ini mencapai puluhan triliun setiap bulannya.

Iuran Tapera ini sebelumnya dianggap sebagai pelengkap iuran wajib lain yang telah berlaku, yakni iuran BPJS Kesehatan dan iuran BPJS Ketenagakerjaan. Iuran Tapera ditetapkan sebesar 3% dari upah sebulan. Sebesar 2,5% akan ditanggung pekerja dan 0,5% ditanggung oleh perusahaan. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

View Comments

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

15 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago