Categories: Perbankan

BSM Incar Fee Based Rp12,5 Miliar dari Bancassurance

Pendapatan berbasis biaya dari bancassurance akan disokong dengan penjualan dua produk baru. Ria Martati.

Jakarta– PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan dapat meraup pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar Rp12,5 miliar dari penjualan produk-produk asuransi. Saat ini, Perseroan baru menjajakan produk bancassurance milik PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri).

“Kemungkinan Rp12,5 miliar saya optimis bisa dapet,” kata Edwin Dwi Djajanto, Managing Director Consumer Banking and Distribution BSM di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015. Edwin mengatakan produk bancassurance dari AXA yang sudah dijual saat ini telah menyumbang perolehan fee based imcome Rp8 miliar hingga saat ini. Sementara target yang ditetapkan adalah Rp10 miliar. Optimisme dapat meraih fee based lebih tinggi dari target tersebut adalah karena adanya dua produk asuransi syariah baru yang diluncurkan hari ini oleh AXA Mandiri.

Dua produk tersebut adalah Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah dan Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah. Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah merupakan produk asuransi pendidikan unit link yang memberikan perlindungan ganda yakni perlindungan jiwa saat peserta menjalankan ibadah haji dan umroh. Dengan produk tersebut, peserta dapat memperoleh santunan senilai 200% uang pertanggungan jika peserta meninggal dunia saat melakukan Ibadah Haji/Umroh dan jika peserta mengalami risiko cacat tetap total, maka akan diberikan santunan 100% uang pertanggungan dan manfaat pembebasan kontriubsi hingga polis tetap aktif.

Sementara produk Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah memberikan manfaat perlindungan terhadap risiko kesehatan, seperti santunan harian kamar rawat inap hingga 90 hari per tahun, santunan pembedahan, santunan transportasi ke rumah sakit, hingga santunan duka yang dikelola secara syariah.

“Produk AXA yang sudah ada saat ini ditargetkan Rp10 miliar sampai akhir tahun, tetapi sampai september sekitar Rp8 miliar sudah tercapai jadi 80% setahun. Jadi kami yakin fee based bisa tercapai lah untuk produk ini. Apalagi dengan adanya penambahan produk baru ini,” kata dia.

Untuk dua produk baru tersebut menurutnya potensinya sangat besar pasalnya, Perseroan mengincar nasabah payroll dan wealth management yang jumlahnya hampir 10 ribu nasabah.

Apriyani

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago