Jakarta–PT Bank Syariah Mandiri pada 2015 membukukan laba bersih Rp289,58 miliar, angka itu Angka itu tumbuh 303,4% dibanding tahun sebelumnya.
Angka itu didukung oleh pendapatan operasional yang tumbuh 28,4%, dari Rp1,103 triliun menjadi Rp1,416 triliun. Pencapaian tersebut setelah Perseroan fokus pada upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah dan mengubah bisnis proses, Bank Syariah Mandiri (BSM) membukukan perbaikan kinerja pada tahun 2015. Manajemen menghimpun cash recovery sebesar Rp423 miliar sepanjang 2015. Penghimpunan cash recovery tersebut melebihi target penghimpunan sebesar Rp400 miliar.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto dalam paparan kinerja pada hari ini, menjelaskan Manajemen melakukan upaya tersebut sejalan Corporate Plan 2016-2020. ‘’Tahun 2015 menjadi tahun pertama melakukan perubahan sebagai pondasi untuk implementasi Corporate Plan mulai tahun 2016 ini. Perubahan tersebut mencakup penguatan organisasi, penyempurnaan bisnis proses, dan budaya kerja. Diharapkan dengan transformasi tersebut, ke depan BSM dapat terus tumbuh sehat dan berkelanjutan,” kata Agus Sudiarto.
Di tengah kondisi makro ekonomi yang masih belum kondusif sepanjang tahun 2015 ditambah dengan fokus pada penurunan pembiayaan bermasalah, BSM masih mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis.
Indikator bertumbuhnya bisnis Bank diantaranya ditandai dengan tetap kuatnya likuiditas Perusahaan sepanjang 2015, dan pertumbuhan pembiayaan sepanjang 2015. BSM mampu meningkatkan perolehan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp62,11 triliun dari Rp59,82 triliun pada 2014 atau tumbuh sebesar 3,83%.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan Giro sebesar 12,12% menjadi Rp5,83 triliun per Desember 2015 dan Tabungan sebesar 10,19%, menjadi Rp24,99 triliun per Desember 2015. Sehingga, total komposisi dana murah naik dari 46,61% menjadi 49,63%.
Sementara Pembiayaan perseroan tumbuh 3,98% menjadi Rp51,09 triliun. Meningkatnya Pembiayaan berdampak pada naiknya pendapatan Bank menjadi Rp6,91 triliun, tumbuh 6,32% dibandingkan pendapatan Bank pada 2014.
BSM juga mencatatkan peningkatan margin bagi hasil bersih sebesar 14,25% dari Rp3,07 triliun per posisi Desember 2014 menjadi Rp3,5 triliun pada Desember 2015.
Dari sisi permodalan, pada 2015, BSM mendapat tambahan Rp500 miliar dan melakukan revaluasi aset senilai Rp344 miliar. Sehingga total ekuitas BSM mencapai Rp5,61 triliun dan sudah masuk kategori Buku III. Total CAR BSM pada tahun 2015 di kisaran 13%.
Tahun 2015 total aset BSM Rp70,3 triliun, naik 5,12% dibanding posisi Desember 2014 sebesar Rp66,94%. Dari berbagai program penyelesaian pembiayaan bermasalah dan efisiensi biaya, pada tahun 2015 BSM membukukan laba bersih Rp289,58 miliar. (*) Ria Martati.
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More