Jakarta – Di tengah kinerja yang positif, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pembiayaan dpat tumbuh sekitar Rp5 triliun menjadi Rp60,58 triliun hingga akhir 2017. Target tersebut melihat optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini.
Direktur Wholesale Banking BSM, Kusman Yandi, di Jakarta, Selasa, 6 Juni 2017 mengatakan, dari sisi komposisi pembiayaan, secara umum segmen wholesale ditargetkan tumbuh sekitar 10 persen menjadi sekitar Rp26,84 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp24,3 triliun.
Untuk mencapai target di segmen wholesale tersebut, BSM akan fokus di sektor infrastruktur, plantation, lembaga pendidikan, dan rumah sakit. Selain itu, BSM juga akan bersinergi dengan Bank Mandiri yang mempunyai pengalaman dan segmen nasabah wholesale yang kuat.
“Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan segmen wholesale dengan risiko yang terkendali,” ujarnya.
Sementara di segmen ritel, kata dia, ditargetkan dapat tumbuh 15 persen menjadi Rp36 triliun atau lebih tinggi dari wholesale. Sehingga komposisinya mencapai 60 persen dari total pembiayaan. BSM akan mengandalkan pertumbuhan pada pembiayaan mikro, gadai dan cicil emas, BSM Griya dan BSM Pensiun.
Sedangkan pembiayaan per April 2017 tercatat sebesar Rp54,78 triliun atau tumbuh mencapai 7,3 persen bila dibandingkan dengan April 2016 yakni sebesar Rp51,05 triliun. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 16,67 persen dari Rp63,36 triliun menjadi Rp73,91 triliun per April 2017.
Dia mengatakan, BSM baru-baru ini telah bekerjasama untuk pembiayaan kendaraan (BSM OTO) dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) serta untuk Pembiayaan Griya BSM telah menjalin kerjasama dengan beberapa developer di antaranya Grup Citra Ciputra, Pembangunan Jaya dan Paramount.
Di sisi lain BSM juga menargetkan pertumbuhan asetnya di atas 12 persen hingga akhir tahun ini. Sementara per April 2017, aset BSM tercatat sebesar Rp83,11 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 15,91 persen bila dibandingkan posisi aset per April 2016 yakni Rp71,7 triliun.
Menurutnya, kinerja BSM secara keseluruhan menguat baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan Dengan kinerja yang baik di awal tahun ini, lanjut dia, manajemen BSM optimistis dapat mencapai target kinerja tahun 2017 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB).
“Kami bersyukur bahwa komposisi dana kita sudah lebih tinggi dana murah dengan komposisi 53,99 persen. Dengan dana murah, cost of fund BSM akan jadi lebih murah sehingga bisa lebih kompetitif dalam penyaluran pembiayaan,” ucapnya. (*)
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More