Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis mampu mencatatkan kinerja pembiayaan positif pada tahun 2025.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, mengungkapkan bahwa kinerja positif ini akan ditopang oleh produk pembiayaan unggulan yang telah diimplementasikan, terutama di segmen pembiayaan konsumer seperti pembiayaan emas.
“Untuk pembiayaan konsumer, seperti pembiayaan emas, memang tumbuh signifikan di BSI (tahun 2024). Untuk tahun 2025, kami lebih optimis lagi karena saat ini BSI sedang mengajukan izin untuk menjadi bullion bank,” ujar Cahyo, dalam paparan kinerja BSI Kuartal IV, secara virtual, Kamis, 6 Februari 2025.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Bullion Bank Beroperasi di Semester I 2025
Cahyo menambahkan, jika BSI berhasil mendapatkan izin sebagai bullion bank dari pemerintah, bank ini akan memiliki peran penting dalam ekosistem bisnis emas, bersanding dengan Pegadaian sebagai pemain utama lainnya.
“Terkait dengan perizinan, BSI memang sudah mengajukan perizinan (bullion bank) ke OJK, di samping itu juga secara paralel kami menyiapkan semua infrastrukturnya, agar nanti pada saat perizinan itu terbit, kami semua sudah siap dengan infrastruktur,” sambung Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, Kamis, 6 Februari 2025.
“Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama mungkin bisa diterbitkan perizinannya dari OJK,” lanjut Tribuana.
Baca juga: OJK: BSI Tengah Siapkan Infrastruktur untuk Ajukan Izin Usaha Bullion Bank
Selain fokus pada pembiayaan emas, BSI juga terus mengembangkan segmen wholesale, yang menjadi salah satu prioritas utama untuk mendorong ekosistem bisnis, terutama melalui layanan payroll.
Saat ini, segmen wholesale BSI mencatatkan komposisi sekitar 27-28 persen, dengan target mencapai 30 persen pada 2025.
“Kami akan terus tumbuh dengan berkonsolidasi dengan induk kami (BRI, BNI, Bank Mandiri) yang kebetulan merupakan pemain besar di segmen wholesale. Kami beruntung bisa berpartisipasi dalam beberapa transaksi besar dengan nasabah,” tutur Cahyo. (*) Ayu Utami
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More