Perbankan

BSI Proyeksikan Pembiayaan Tumbuh 15 Persen di Akhir Tahun, Begini Strateginya

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) hingga akhir tahun ini telah memproyeksikan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh double digit atau berada di kisaran 15 persen.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Risk Management BSI, Grandhis H. Harumansyah dalam Konferensi Pers Public Expose Live secara virtual di Jakarta, 29 November 2023.

“Jadi secara historical di pembiayaan itu double digit, jadi sampai dengan akhir tahun mendatang proyeksi pembiayaan kami juga masih kami proyeksikan berada di kisaran guidelence-nya di kisaran 15 persen,” ucap Grandhis.

Baca juga: Gak Main-Main, Nilai Investasi Proyek BSI Tower Tembus Segini

Lebih lanjut Grandhis menambahkan untuk mendukung hal tersebut BSI terus menjalankan bisnis dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah mulai dari hulu sampai dengan ke hilirnya, baik dari sisi layanan, produk development, maupun dari sisi risiko maupun mitigasinya.

“Kalau bicara strategi untuk growth itu kita bicara tiga hal utama, pertama apa yang mau kita capai, kemudian yang kedua bagaimana bisnis tersebut di-underwrite dan dimonitor, dan yang ketiga tentu dari sisi SDM-nya,” imbuhnya.

Grandhis menuturkan bahwa yang ingin dicapai dari manajemen Bank BSI mempunyai guidelence untuk pertumbuhan, di mana harus sejalan dengan target market yang telah ditetapkan.

“Kemudian di sisi underwriting proses, kita gunakan digitalisasi untuk proses-prosesnya, berikut juga monitoring yang kita lakukan secara berkala untuk aset-aset pembiayaan yang sudah kita salurkan,” jelas Grandhis.

Di samping itu, terkait dengan sumber daya manusia (SDM) Bank BSI bekerja sama dengan universitas dan juga beberapa vendor penyedia jasa untuk memberikan pembelajaran. Ini bertujuan agar para SDM yang terkait dengan proses pembiayaan dapat meningkat kapabilitas dan kompetensinya.

Baca juga: BSI Boyong Dua Penghargaan di Ajang Top 20 Financial Institution 2023

Adapun, pada kuartal III-2023, total pembiayaan atau kredit BSI berhasil tumbuh sebanyak 15,94 persen secara tahunan menjadi Rp232 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp200 triliun.

Capaian tersebut didukung oleh pembiayaan korporasi dan komersial yang naik 16,8 persen menjadi Rp66,3 triliun.

Kemudian, pembiayaan konsumer tumbuh 17,6 persen menjadi Rp119 triliun, pembiayaan gadai naik 17,6 persen menjadi Rp6,77 triliun, serta pembiayaan UMKM tumbuh 9,8 persen menjadi Rp40,1 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago