Perbankan

BSI Proyeksikan Pembiayaan Perbankan Syariah Mampu Tumbuh 7,5%

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) optimis di tahun 2023 kinerja perbankan syariah berada diatas rata-rata pertumbuhan industri secara nasional. Direktur Utama BSI Hery Gunadi memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan melalui bank syariah sebesar 7% – 7,5%, lebih tinggi dari perbankan nasional yang sebesar 5% – 5,5%.

Selain itu, Dana pihak ketiga (DPK) bank syariah juga diperkirakan akan meningkat di 2023 sebesar 11% – 12%.

“Di sektor perbankan walaupun kita dalam kondisi pemulihan saat ini tapi di tahun 2023 terutama pertumbuhan bisnis perbankan syariah diperkirakan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan secara nasional,” ujar Hery dalam Sharia Economic and Investment Outlook 2023, Rabu, 25 Januari 2023.

Hery mengatakan, optimisme pertumbuhan yang baik ini diharapkan akan diorong oleh pembiayaan di sektor industri halal salah satunya di Aceh, seperti perdagangan eceran, perdagangan besar, makanan dan minuman, termasuk juga perdagangan hasil pertanian, perkebunan, bahan pangan, dan peternakan.

Dengan diberlakukannya Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah, menegaskan komitmen Aceh dalam menegakkan dan mengimplementasikan ekonomi dan keuangan syariah secara universal integral.

“Ini tentunya menjadi jembatan bagi industri perbankan syariah khususnya Bank Syariah Indonesia sebagai bank syariah terbesar di tanah air saat ini, di Aceh saja sudah memiliki sekitar lebih dari 163 outlet yang tersebar di seluruh pelosok yang ada di Provinsi Aceh. kita diharapkan dapat memaksimalkan peran memberikan pembiayaan terhadap beberapa sektor ekonomi potensial di industri halal,” ungkapnya.

Sampai dengan saat ini, kata Hery, BSI telah menyalurkan pembiayaan di Provinsi Aceh sekitar lebih dari Rp17 triliun. Disamping itu aset BSI di Provinsi Aceh sekitar Rp18 triliun dan DPK yang berhasil di jaring sekitar Rp16 triliun.

“Jadi kalau dilihat neraca banknya kita lebih banyak menyalurkan pembiayaan daripada kita mengumpulkan dana dari masyarakat. Financing to Deposit Ratio (FDR) kita tinggi di sini (Aceh) lebih dari 85%,” jelasnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Adu Laba Bank Digital per September 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More

2 hours ago

397 Saham Merah, IHSG Ditutup Turun 0,38 Persen

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More

2 hours ago

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

2 hours ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

4 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

4 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

4 hours ago