Jakarta–Industri perbankan dihadapkan pada tekanan dan tantangan likuiditas sebagai imbas melambatnya perekonomian nasional. Namun, kondisi ini tak berdampak signifikan terhadap kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga PT Bank Syariah Bukopin (BSB).
Riyanto, Direktur Utama BSB mengatakan, kepercayaan masyarakat kepada BSB terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan DPK di BSB. Hingga 2015, DPK tercatat tumbuh sebesar 19,06% dibandingkan 2014, atau meningkat menjadi Rp4,76 triliun. Meningkatnya DPK didorong oleh dana murah (giro dan tabungan) dan deposito.
Untuk mendorong pertumbuhan DPK, BSB mengupayakan sejumlah langkah, diantaranya, melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, jaringan elektronik , dan mengoptimalkan jaringan kantor cabang maupun jaringan layanan lainnya.
“Kami juga melakukan inovasi dengan meluncurkan produk pendanaan seperti Produk Tabungan iB Rencana Umroh. Inovasi produk iB Rencana Umroh tidak lepas dari peran BSB yang InsyaAllah akan menjadi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH),” tuturnya.
Sampai dengan 2015, aset meningkat sebesar 12,92%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp5,83 triliun.(*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More