Jakarta – Sektor perdagangan berjangka komoditas masih dilanda masalah. Direktur Utama PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang menyebutkan, masih maraknya broker ilegal, telah menghambat investor untuk masuk.
Paulus mengungkapkan bahwa edukasi dan sosialisasi saja tak cukup untuk melindungi investor dan calon investor dari para oknum broker ilegal. Menurutnya, perlu adanya penegakan hukum yang jelas. Sehingga, hukuman dari satuan penegak hukum akan memberikan efek jera bagi para broker ilegal.
“Bagi kami, masih beroperasinya broker ilegal masih merupakan masalah besar. Mereka mengambil porsi transaksi yang sangat-sangat besar tak hanya dikota besar, namun juga kota kecil. Saya pikir butuh law enforcement bagi para ilegal broker,” jelas Paulus di Jakarta, 23 Desember 2019.
Ia berharap, instansi-instansi penegak hukum di Indonesia dapat bersinergi dalam menindak para oknum broker ilegal. Dengan begitu, kegiatan ilegal dapat dicegah dan investor akan semakin nyaman dalam berinvestasi.
“Saya yakin dengan kerja sama satgas bersama dengan pihak bank, kementerian, kejaksaan dan penegak hukum lainnya dapat menindak para oknum kegiatan ilegal. Sehingga, punishment pihak berwajib ini menjadi efek jera dan para broker ilegal semakin berkurang” tutupnya. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More