Jakarta – Gempuran fintech-marketplace lending tidak menjadi penghambat pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah. Menghadapi tantangan tersebut, BRIsyariah berencana menjalin kerjasama dengan Investree (PT Investree Radhika Jaya) dalam penyaluran pendanaan untuk pembiayaan melalui fintech.
Rencana kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang penyaluran pendanaan untuk pinjaman melalui platform Investree.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy dan Co-Founder& CEO Investree Adrian Gunadi menandatangani nota kesepahaman tersebut dalam acara Investree Conference (i-Con) 2019 yang digelar di Jakarta pada Rabu, 12 Desember 2019.
Tujuan kerjasama ini adalah memberikan kecepatan, kemudahan dan kenyamanan bagi pelaku UKM untuk mengakses pembiayaan. Di samping itu, dengan kerjasama ini BRIsyariah akan memperkuat ekosistem ekonomi halal menuju digital.
Fidri Arnaldy mengatakan adanya fintech tidak untuk dijadikan pesaing bank. Fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan melayani masyarakat.
“BRIsyariah ingin membantu pelaku UKM atau badan usaha lainnnya untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Jika BRIsyariah bekerja sama dengan Investree kami optimistis dapat menjangkau UKM yang selama ini belum terakses oleh kami,” kata Fidri di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, menambahkan pihaknya menyambut kerja sama dengan BRIsyariah ini dengan penuh semangat serta antusiasme tinggi.
Selain dapat menjadi mitra BRIsyariah dalam menyalurkan pembiayaan kepada UKM-UKM yang sedang berkembang di seluruh Indonesia, semangat yang Investree dan BRIsyariah usung juga sama yaitu menguatkan ekosistem digital dan perekonomian umat.
“Kami yakin dengan berjalannya kerja sama ini, ekonomi syariah di Tanah Air dapat lebih maju dan semakin banyak ceruk pasar yang terlayani,” tambah Adrian.
Sekedar informasi, digitalisasi proses pencairan pembiayaan menjadi salah satu strategi BRIsyariah untuk memperkuat bisnisnya. Selain rencana kerjasama dengan Investree, BRIsyariah telah meluncurkan i-Kurma (Kemaslahatan Untuk Raykat Madani). i-Kurma, yang merupakan aplikasi digital untuk memproses pembiayaan mikro akan mempercepat proses pencairan pembiayaan mikro.
Selama ini proses bisnis pembiayaan mikro membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 hari. Dengan adanya i-Kurma, permohonan pembiayaan mikro bisa selesai dalam 1 hari ketika dokumen yang diperlukan sudah lengkap.
Atas upaya penyaluran pembiayaan, hingga akhir September 2019 BRIsyariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar 25,6 triliun, tumbuh sebesar 6,46% QoQ atau 20,11% YoY.
BRIsyariah juga dianugerahi penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik Untuk Pembiayaan UMKM dari Republika. Sementara itu produk konsumer Griya Faedah BRIsyariah iB dianugerahi penghargaan Peringkat I KPR Bank Umum Syariah Versi Infobank 8th Digital Brand Award 2019. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More