BRIS Terus Berkinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar

Jakarta – Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil mencatatkan kinerja solid di periode pekan ini di tengah ketidakpastian pasar akibat sentimen global. BRIS tetap mampu memberikan nilai tambah yang menguntungkan bagi para pemegang saham berkat fundamental yang kuat.

Pada periode tersebut, saham BRIS mengalami kenaikan signifikan. Harga sahamnya tercatat naik 4,78 persen menjadi Rp3.070 pada penutupan perdagangan 18 Februari 2025, dibandingkan dengan awal Februari 2025.

Sementara pada penutupan perdagangan Jumat (21/2), BRIS berhasil mencatatkan kenaikan 3,41% year to date mencapai level Rp3.030. Hal ini menunjukkan daya tarik saham BRIS yang terus menguat di kalangan investor.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menutup perdagangan pada Jumat (21/2) di zona hijau, setelah dua hari berturut-turut mengalami pelemahan.

Baca juga : BI Ungkap Kebijakan Trump Bikin Seret Aliran Modal Asing ke Negara Berkembang

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG bertambah 14,95 poin atau naik 0,22 persen ke level 6.803,00 pada penutupan perdagangan tersebut.

Meski pasar saham secara keseluruhan mengalami ketidakpastian, BRIS mampu mempertahankan tren pertumbuhannya dengan stabil sejak awal tahun. Sejak awal 2025 (year to date/ytd), saham BRIS telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,99 persen, meskipun IHSG dan banyak saham sektor finansial berada dalam tren bearish.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkapkan, kinerja positif ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk keluarnya izin penyelenggaraan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BRIS pada 12 Februari 2025.

Baca juga : BSI Siapkan Layanan Mudah untuk Pelunasan Haji 2025, Simak Caranya!

“Izin ini memberikan peluang baru bagi BRIS dalam mengembangkan bisnis perdagangan emas dan penitipan emas, yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan,” jelasnya, dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.

Lanjutnya, kinerja positif BRIS juga sejalan dengan pencapaian BSI pada 2024, di mana perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,01 triliun, tumbuh 22,83 persen secara tahunan (yoy).

Sektor keuangan BSI terus tumbuh secara signifikan, terutama dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset yang tercatat mengalami kenaikan substansial.

“Kepercayaan investor terhadap BRIS terus meningkat berkat kinerja yang konsisten serta prospek bisnis yang terus berkembang, terutama melalui inovasi dan digitalisasi produk yang diterapkan BSI,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

8 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

9 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

9 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

12 hours ago