Jakarta – BRI Insurance (BRINS) akan terus melebarkan jangkauan proteksi asuransi mikronya hingga 10 juta pelaku UMKM pada akhir tahun 2021. Ade Zulfikar, Direktur Teknik BRINS mengungkapkan besarnya jumlah pelaku UMKM membuat ceruk pasar untuk asuransi mikro masih terbuka lebar.
“Kami sudah menjangkau 4-5 juta pengusaha mikro yang bisa kami jangkau. Target kami tahun ini minimal di angka 10 juta pelaku yang ingin kita jangkau,” jelas Ade pada paparan virtualnya belum lama ini di Jakarta.
Menurutnya, setiap pelaku UMKM perlu lebih sadar akan risiko internal maupun eksternal yang bisa mengganggu bisnis. Adapun beberapa contoh gangguan internal seperti kesulitan pengelolaan keuangan dan SDM buruk. Sementara itu, contoh gangguan eksternal misalnya seperti bencana alam dan distrupsi.
“Pengembangan UMKM tidak hanya tentang bagaimana UMKN naik kelas, namun juga tentang proteksi, dan aset utama dari UMKM adalah sang pelaku UMKM sendiri,” ujar Ade.
BRINS juga memiliki asuransi yang dimaksudkan untuk melindungi UMKM. Salah satunya adalah asuransi kerusakan tempat usaha yang melindungi tempat operasional UMKM hanya dengan premi Rp40 ribu setahun dan santunan Rp5 juta.
Produk lain adalah Asuransi Rumahku, yang melindungi bangunan tempat tinggal yang merangkap untuk usaha. Asuransi ini sangat terjangkau dengan premi Rp50 rb setahun dan santunan mencapai Rp20 juta. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) pada hari ini (18/11) secara resmi telah… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More