Ilustrasi: Gedung BRI. Foto: Istimewa.
Poin Penting
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) hingga 7 September 2025 berhasil menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau KPR FLPP sebanyak 25.080 unit rumah atau setara 100 persen dari total kuota. Ini menjadikan BRI sebagai bank dengan penyerapan FLPP tertinggi di antara seluruh Himbara.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, alokasi kuota FLPP BRI juga melonjak 47 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dari 17.000 unit pada 2024 menjadi 25.000 unit di 2025.
Hery menjelaskan bahwa sektor perumahan memiliki dampak ekonomi yang luas. Program rumah subsidi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, menyejahterakan banyak keluarga sekaligus menggerakkan perekonomian.
Baca juga: Serapan Capai 90,4 Persen, Bos BRI Minta Tambahan Alokasi Dana Pemerintah
“Melalui Kredit Program Perumahan (KPP) dan KPR FLPP, BRI berkomitmen memperluas akses pembiayaan yang layak dan terjangkau, serta menjadi bagian dari upaya besar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Hery dalam keterangan resmi, Jumat 17 Oktober 2025.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah terjalin antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat dalam mempercepat penyediaan hunian bagi rakyat.
“Saya melihat BRI siap mendukung penuh pelaksanaan program perumahan rakyat. Pegawai BRI mampu menjawab langsung berbagai pertanyaan dan kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Ini membuktikan bahwa BRI hadir tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra nyata masyarakat di lapangan,” ungkap Maruarar.
Baca juga: Kementerian BUMN Siapkan Aturan Dukung Penyaluran KPR untuk MBR
Maruarar menambahkan, program ini terbukti memberi manfaat besar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar semakin banyak keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang layak dan terjangkau.
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian menilai bahwa sektor perumahan memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Program Tiga Juta Rumah berkontribusi sekitar dua persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain memperkuat sektor properti, program ini juga menyerap tenaga kerja dari berbagai bidang,” jelas Tito. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More