BRI Bidik Pertumbuhan Kredit Konsumer 25%
Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tidak khawatir terhadap implementasi penurunan biaya transfer kliring yang dinilai akan menggerus pendapatan fee based income (FBI).
Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI, Osbal Saragi bahkan menyebut,
kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan biaya transfer kliring melalui penyempurnaan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tersebut akan membuat perbankan lebih kreatif untuk mencari sumber pendapatan selain dari fee based income.
“Tujuannya BI positif bagaimana masyarakat berbiaya mudah untuk transaksi perbankan dan ini mendorong kita untuk lebih kreatif menciptakan pendapatan baru menyiapkan sumber pendapatan baru ke depannya,” kata Osbal di sela menghadiri acara Infobank 16th Banking Service Excellence Awards 2019 di Ritz-Carlton Jakarta, Kamis Malam (27/6).
Dirinya mengaku telah menyiapkan strategi untuk menghadapi implementasi tersebut, salahsatunya dengan terus meningkatkan layanan digital dan meningkatkan transaksi digital miliknya.
“Strateginya adalah dengan memanfaatkan diluar transaksi seperti digital atau dari sisi volume kita naikkan,” kata Osbal.
Dirinya menyebut, hingga saat ini jumlah rata-rata transaksi BRI per harinya dapat mencapai 22 juta transaksi. Semua transaksi ini di eksekusi melalui jaringan e-Channel dan e-Banking serta Jaringan Kantor yang tersebar diseluruh Indonesia. Sementara untuk jaringan kantor hanya sekitar 10 persen dari total transaksi.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) sedang mempersiapkan penerapan regulasi mengenai penyempurnaan kebijakan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) NO.21/8/PBI/2019. Sebelumnya, aturan tersebut telah terbit pada 24 Mei 2019. Regulasi tersebut, ditargetkan dapat terlaksana pada 1 September 2019.
Dalam peraturan tersebut, akan diatur mengenai penurunan pricing atau harga yang dikenakan dari perbankan ke nasabah maupun dari BI ke perbankan.
Sebelumnya, biaya layanan transfer dana yang dikenakan untuk nasabah maksimal Rp5.000 pertransaksi menjadi Rp3.500 pertransaksi. Sementara biaya transfer dana yang dikenakan bank untuk BI sebelumnya Rp1.000 menjadi Rp600 per transaksi. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More