BRISyariah Targetkan Perolehan Laba Rp225 Miliar di 2018
Jakarta – PT Bank BRIsyariah Tbk menargetkan perolehan laba senilai Rp225 miliar dengan tingkat penyaluran pembiayaan Rp22,68 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp28,28 triliun.
Perusahaan optimis target tersebut tercapai, seiring masih positifnya kondisi ekonomi dalam negri.
“BRIsyariah menargetkan perolehan laba sebesar Rp225 miliar dengan target aset mencapai Rp36,98 triliun,” kata Direktur utama BRIsyariah, M Hadi Santoso di Jakarta, Selasa, 26 Juni 2018.
Menurut Hadi, target pertumbuhan kinerja keuangan perusahan berkode emiten BRIS itu nantinya akan didorong oleh rencana penyaluran pembiayaan di segmen ritel dan komersil fokus BUMN maupun kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dia menyebutkan, BRIS menargetkan penyaluran pembiayaan 2018 senilai Rp22,68 triliun, sedangkan penghimpunan DPK sebesar Rp28,28 triliun.
“BRIsyariah membukukan peningkatan laba bersih per Mei 2018 sebesar 85,16 persen (yoy) menjadi Rp96,31 miliar,” ucap Hadi.
Baca juga: BRI Syariah Siapkan Strategi Guna Tekan NPF
Lebih lanjut Hadi mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut terutama berasal dari pendapatan operasional sebesar Rp1,24 triliun dengan beban operasional senilai Rp1,02 triliun.
Hingga akhir Mei 2018, total aset BRIS tercatat mencapai Rp35,72 triliun atau meningkat 21,41 persen (yoy). Peningkatan aset ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp20,42 triliun atau bertumbuh 11,5 persen.
Sedangkan, penghimpunan DPK hingga akhir Mei 2018 meningkat 13,62 persen menjadi sebesar Rp27,84 triliun.
Dari sisi permodalan, BRIS memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 29,93 persen atau meningkat dibandingkan posisi Mei 2017 yang sebesar 20,68 persen.
Sementara itu, rasio-rasio keuangan lainnya juga tercatat positif, seperti Return on Asset (RoA) sebesar 0,90 persen, Return on Equity (RoE) sebesar 6,5 persen, Net Imbalan sebesar 5,16 persen, Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 73,05 persen.
“BRIsyariah semakin efisien, terlihat dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 90,29 persen atau Iebih baik dibandingkan posisi Mei 2017 yang sebesar 94,05 persen,” papar Hadi. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More