Jakarta– PT Bank BRI Syariah (BRI Syariah) terus didorong untuk dapat melantai di bursa melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.
Strategi pencatatan saham tersebut guna mendongrak pertumbuhan bank syariah, terlebih hingga saat ini perbankan syariah hanya memiliki porsi di kisaran 5 persen hingga 6 persen dari total perbankan secara nasional.
“Induk BRI ingin menumbuhkan dan mengembangkan BRI syariah. Kami yakin perbankan syariah pasarnya masih cukup tinggi. Paling tidak kita dapat sumbang pertumbuhan porsi syariah hingga 10 persen,” kata Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo pada paparan Kinerja BRI Triwulan IV tahun 2017 di Gedung BRI Jakarta, Rabu 24 Januari 2018.
Haru menyebut, pada IPO nanti sekitar 30 persen saham akan dilepas ke publik namun dirinya memastikan mayoritas saham akan tetap dimiliki oleh BRI selaku induk perusahaan.
Namun, ketika ditanyai lebih detail tentang berapa harga saham dan kapan akan dilangsungkan IPO tersebut, Haru masih enggan memberi tahu. Mengingat keputusan tersebut harus mendapat persetujuan dari RUPS BRI Syariah. (*)
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dukungan penuh kepada Himpunan… Read More
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia kembali membuka akses Dana Indonesiana tahun ini,… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memaparkan sejumlah capaian strategis pemerintahannya selama enam bulan pertama… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan kajian terhadap tokenisasi aset. Secara sederhana, tokenisasi… Read More
Jakarta – Pemerintah kembali menggelontorkan anggaran besar untuk penguatan kebudayaan nasional melalui Program Dana Indonesiana,… Read More
Jakarta - Pertumbuhan transaksi aset kripto di Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif. Data dari… Read More