News Update

BRI Sudah Salurkan KUR Rp132,4 Triliun

Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat, sepanjang dua tahun sejak Kredit Usaha Rakyat (KUR) skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga Agustus 2017, perseroan telah menyalurkan KUR senilai Rp132,4 triliun kepada lebih dari 7,4 juta debitur baru.

“Jumlah ini menjadikan BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia dan menunjukkan sebagai bank yang fokus dan peduli terhadap pembiayaan UMKM,” ujar Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa, 12 September 2017.

Dia merincikan, ‎dari total KUR Rp132,‎4 triliun yang disalurkan selama 2 tahun terakhir, sejumlah Rp46,7 triliun disalurkan pada periode Januari 2017 hingga Agustus 2017. Pencapaian ini setara dengan 65,8 persen dari total target penyaluran KUR BRI di 2017 yang sebesar Rp71 Triliun,

“Kami pun optimis mampu menyalurkan sesuai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun,” ucap Hari Siaga.

Sementara itu, kata dia, sebesar 40 persen dari Rp46,7 triliun KUR yang disalurkan di tahun ini atau sekitar Rp18,4 triliun telah disalurkan ke sektor produktif. Ke depan, BRI akan terus memacu penyaluran KUR ke sektor produktif. Beberapa strategi di antaranya dengan menjangkau kelompok petani dan nelayan serta komunitas UMKM di daerah-daerah.

Di sisi lain, BRI juga akan memanfaatkan keberadaan agen BRILink yang mencapai lebih dari 103 ribu agen untuk menjangkau potensi penyaluran KUR yang lebih luas. Strategi strategi tersebut dilakukan agar penyaluran KUR memiliki multiplier effect yang maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Segmen UMKM telah memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. UMKM mempunyai tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97 persen dari seluruh tenaga kerja nasional dan berkontribusi terhadap PDB sekitar 57 persen.

Sebagai informasi pada 2015, Pemerintah melakukan beberapa penyempurnaan menyangkut penguatan regulasi dan perbaikan skema KUR. Harapannya, dengan adanya penyempurnaan ini bisa mendukung pengurangan rasio gini dari 0,41 menjadi 0,36 di tahun 2019, dan pengurangan kemiskinan dari 10,96 persen menjadi 7-8 persen. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jadi Anggota Komite Eksekutif IOPS, OJK Siap Tingkatkan Kualitas Pengawasan Dapen

Bali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif Organisasi Dana Pensiun Dunia… Read More

16 mins ago

DPR Soroti Penggunaan QR Code untuk Pertalite: Rumit dan Sulit Diawasi

Jakarta - Anggota Komisi XII DPR RI, Mulyadi, menilai mekanisme pembelian Pertalite menggunakan QR Code yang… Read More

24 mins ago

Dear Pencari Kerja, Ada Belasan Ribu Loker di Festival Virtual #CepatKerja, Buruan Daftar!

Jakarta – Ada kabar gembira bagi para kamu yang tengah mencari lowongan kerja (loker). Lebih… Read More

31 mins ago

Prabowo Bertemu PM Modi, Bahas Impor Beras dan Pendidikan Kesehatan

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra… Read More

1 hour ago

Gandeng TheFoodhall, Bank QNB Indonesia Berikan Penawaran Menarik bagi Nasabah

Jakarta - Bank QNB Indonesia, anak perusahaan dari QNB Group, mengumumkan kemitraan strategis dengan supermarket premium, TheFoodhall,… Read More

2 hours ago

Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp15.800 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah diprediksi akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini,… Read More

3 hours ago