BRI merupakan bank dengan penyumbang saldo Basic Saving Account (BSA) terbesar. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memproyeksikan dapat menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dari program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) sebesar Rp2,6 triliun tahun ini.
“Sampai akhir tahun prognosanya akan mencapai Rp2,6 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria kepada Infobanknews.com, belum lama ini.
Budi mengatakan, raihan itu akan disumbangkan oleh agen yang ditargetkan sebanyak 50.000 agen sampai akhir tahun. Kendati menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agen Laku Pandai BRI baru mencapai 791 agen, dengan jumlah rekening 3.477 nasabah dan saldo basic saving account (BSA) mencapai Rp1,1 triliun per Mei 2015. Padahal menurut data BRI, agen Laku Pandai BRI telah mencapai 32.000.
Budi mengatakan perbedaan data jumlah agen dengan data OJK tersebut terjadi karena perbedaan kriteria agen dengan kriteria yang ditetapkan OJK.
“Memang menurut OJK ada perbedaan kriteria, karena semua agen laku pandai harus bisa menerima basic saving account,” tambahnya.
Menurutnya, sejauh ini agen Brilink sudah disiapkan juga sebagai agen untuk basic saving account dan juga sebagai referral untuk pinjaman mikro dan KUR. Namun, yang sudah mendaftar dan telah mulai melakukan transaksi telah tercatat sebanyak 32 ribu agen. Oleh karena itu ia yakin sampai akhir tahun nanti, Perseroan dapat mendekati target 50 ribu agen.
“Yang sudah tercatat sebagai agen dan sudah mulai melakukan transaksi kurang lebih 32 ribu agen dan terus bertambah, kami masih optimistis target 50 ribu agen akan dapat didekati,” tambahnya.
Per Mei 2015, OJK mencatat total jumlah rekening dari enam bank yang ikut Laku Pandai mencapai 13.503 nasabah dengan total saldo Rp1,39 triliun. Jumlah saldo terbesar disumbangkan oleh nasabah Tabunganku BRI yang mencapai Rp1,1 triliun, disusul BTPN yang saldonya mencapai Rp242 juta, kemudian Bank Mandiri yang saldo nasabah Laku Pandai-nya mencapai Rp270,9 juta, kemudian BCA dengan saldo Rp16,3 juta, kemudian BTN dengan saldo Rp6,9 juta dan terakhir BNI dengan saldo per 11 Juni mencapai Rp1,2 juta. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More