Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memimpin kredit sindikasi untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp12 triliun. BRI bersama Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI) pada Kamis, 17 Desember 2015 sepakat untuk memberikan pembiayaan fasilitas kredit Sindikasi Capital Expenditure (Capex 5) atau belanja modal bagi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun 2015.
Penandatanganan yang dilakukan di Jakarta menandai pemberian fasilitas kredit sebesar Rp12 triliun yang akan digunakan oleh PT. PLN pada 2015 dan 2016. Bank BRI berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) atau pimpinan sindikasi sekaligus Agen Fasilitas, dan Agen Penampungan dengan fasilitas pemberian kredit sebesar Rp5 Triliun. Sementara perusahaan lainnya menjadi Joint MLA dengan porsi plafond kredit Bank Mandiri sebesar Rp3 Triliun, Bank BNI Rp2,5 Triliun, Bank BCA, LPEI, dan PT. SMI masing-masing sebesar Rp500 Miliar.
“Kerjasama ini merupakan wujud sinergi Bank BRI bagi BUMN energi untuk terus mengembangkan usahanya dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur Indonesia. Penambahan suplai listrik yang memadai akan sangat membantu menggerakkan perekonomian nasional,” kata Hari Siaga, Corporate Secretary Bank BRI dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 17 Desember 2015.
Fasilitas kredit sindikasi capex 5 PT. PLN 2015 tersebut merupakan fasilitas tahunan yang diberikan Bank BRI untuk digunakan oleh PT PLN dalam skema pembiayaan kredit investasi. Sejak pembiayaan capex 1 dari tahun 2011 hingga Capex 5 2015, total plafon yang diberikan oleh Bank BRI kepada PT. PLN sebesar Rp24 triliun, termasuk tambahan Rp5 triliun yang baru saja ditandatangani.
Pembiayaan ini rencananya akan digunakan PT. PLN sebagai pembiayaan perusahaan (corporate loan) untuk keperluan investasi sesuai dengan RKAP 2015 dan 2016, salah satunya adalah untuk menunjang target investasi penambahan daya sebesar 35.000 megawatt.
Hari Siaga menambahkan, dukungan Bank BRI ini dapat membantu mewujudkan target pemerintah untuk mempercepat proyek penambahan daya listrik 35.000 megawatt yang semula direncanakan 10 tahun (2013-2022) menjadi 8 tahun.(*) Ria Martati
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More
Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More
Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More