Jakarta – Perbankan menjadi industri keuangan yang juga bertanggung jawab untuk memerangi fintech ilegal. Salah satunya, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), dengan melakukan pendekatan edukasi nasabah menggunakan Multi-Channel.
Kholis Amhar selaku Vice President Digital Banking Development and Operation Division, BRI, mengungkapkan, edukasi kepada nasabah yang dilakukan BRI yaitu, melalui branchless banking program laku pandai atau agen BRILINK.
“Kami memiliki sebanyak 500 ribu agen BRILINK di berbagai daerah. Mereka memberi edukasi dan solusi ke masyarakat melalui produk simpanan, pembayaran, dan sebagainya,” ungkapnya, dalam Webinar Infobank “Melindungi Masyarakat dari Jeratan Fintech dan Investasi illegal – Cara Berinvestasi dan Mencari Pendanaan Aman di Masa Pandemi”, Selasa, 13 April 2021.
Kholis menambahkan, BRI juga mendukung berbagai kegiatan sosialasi dari asosiasi fintech yang diselenggarakan, serta melakukan edukasi lewat media sosial.
“Disamping edukasi, BRI membangun kolaborasi dengan fintech untuk membangun inovasi. Kami melihat fintech sebagai rekan, untuk menyediakan solusi dan saling berkembang yang ujungnya adalah customer,” pungkasnya. (*) Ayu Utami
Jakarta - Bitcoin dan mata uang kripto lainnya mencatat reli tajam, mencapai rekor tertinggi usai… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat layanan buy now pay later (BNPL)… Read More
Jakarta - Universal Siboro Golf Charity Tournament (USGCT) 2024, baru saja sukses digelar oleh Persadaan… Read More
Jakarta – Rupiah diprediksi terus mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar yang… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (13/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang melanjutkan pelemahannya pada, Rabu, 13… Read More