MIkro BRI; Kejar target. (Foto: Budi Urtadi)
Untuk mengejar target KUR BRI, karyawan BRI lembur di hari sabtu dan Minggu. Ria martati.
Jakarta– PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) bekerja keras untuk mencapai target Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp21,4 triliun tahun ini. Berbagai upaya dilakukan Perseroan untuk mengakselerasi penyaluran KUR.
“Kami mengoptimalkan waktu kerja dengan penambahan waktu kerja di hari sabtu dan atau minggu serta malam hari, melakukan kerjasama dengan PD Pasar, asosiasi-asosiasi seperti pedagang pasar, petani, dan lain-lain dalam angka akselerasi penyaluran KUR,” kata Agus Noorsanto, Pemimpin wilayah BRI Jakarta 2 pada Infobanknews, Selasa 8 September 2015.
Agus mengatakan, khusus untuk DKI Jakarta, target penyaluran KUR mencapai Rp1,5 triliun dengan rincian KUR Mikro Rp1,2 triliun, dan KUR Ritel Rp300 miliar. Seperti diketahui, BRI merupakan bank penyalur KUR dengan jatah terbesar yaitu Rp21,4 triliun. Dari jumlah itu, Rp 17 triliun merupakan KUR mikro dengan plafon sampai Rp25 juta, Rp 4 triliun untuk KUR ritel dengan plafon Rp25juta- Rp500 juta, dan Rp400 miliar untuk KUR TKI.
Bank BRI sendiri optimis penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuh di kisaran 17%-18% di tahun ini. Sekretaris Perusahaan BRI, Budi Satria sebelumnya mengatakan selain pertumbuhan pinjaman dan simpanan, fokus lainnya adalah menjaga kualitas kredit atau level Non Performing Loan (NPL) di segmen mikro. Menurut Budi, untuk mencapai pertumbuhan di kisaran 17%-18% tersebut, salah satu upaya Bank BRI adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
Hingga Juni 2015, total outstanding Bank BRI di segmen KUR Mikro mencapai Rp 13 Triliun dengan jumlah debitur 1,7 juta. Sejak moratorium KUR oleh pemerintah, Bank BRI meluncurkan kredit Kupedes Rakyat sebagai alternatif bagi pelaku usaha UMKM yang tak dapat mengajukan kredit KUR. Dan sejak Januari 2015, Kupedes Rakyat mampu membukukan outstanding Rp 14,4 triliun dengan total debitur sebanyak 1,2 juta.
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More