Chief Product and Alternative Investment BRI-MI, Edward Narodo. (Foto: Khoirifa)
Poin Penting
Jakarta – PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mencatat dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) hingga saat ini mencapai lebih dari Rp60 triliun, dengan telah mengelola lebih dari 90 produk.
Chief Product and Alternative Investment BRI-MI, Edward Narodo, mengatakan bahwa, variasi produk yang dikelola oleh BRI-MI terbagi menjadi dua, yakni aktif dan pasif, dengan produk aktif sekitar 30 produk dan sisanya produk pasif.
“BRI Manajemen Investasi, kami sekarang mengelola hampir 90 produk, dana kelolaannya sudah lebih dari Rp60 triliun. Kami punya variasi produk, ada yang pasif, ada yang aktif. Kalau yang aktif itu kami kurang lebih ada di sekitar 30-an produk,” kata Edward dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Baca juga: KIK EBA Syariah Rp1,95 Triliun BRI-MI Resmi Tercatat di BEI
Adapun, pada hari ini BRI-MI juga telah meluncurkan produk perdananya yakni Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA Syariah) BRI-MI Jakarta Lingkar Baratsatu (BJLB1).
Edward menuturkan, BRI-MI melihat adanya potensi yang cukup besar pada produk yang berkonsep syariah tersebut, hal ini dikarenakan instrumen investasi berbasis syariah saat ini masih cukup terbatas.
“Jadi memang dari awal kita melihatnya sebenarnya kan syariah itu kan secara konsep investasi itu kan cukup konservatif. Dengan filter yang lebih dalam lagi. Ini membuat sebenarnya secara otomatis emiten-emiten yang masuk dalam kategori syariah itu adalah emiten-emiten yang punya fundamental yang baik sebenarnya,” imbuhnya.
Secara rinci, produk KIK EBA Syariah di Sektor Infrastruktur yang perdana tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memiliki total nilai penerbitan sebesar Rp1,95 triliun.
Baca juga: Meroket 1.820 Persen, AUM Produk Reksa Dana BRI-MI Ini Tembus Rp2 Triliun
Lalu nilai penerbitan itu, terdiri dari Kelas A senilai Rp1,8 triliun, dengan indikasi imbal hasil 8,5 persen p.a. Sedangkan untuk Kelas B minimum nilai penerbitan Rp150 miliar.
Adapun underlying asset produk tersebut adalah Surat Berharga Ijarah Hak Pendapatan Tol PT Jakarta Lingkar Baratsatu berupa manfaat atas ruas Tol JORR W1. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More