Jakarta – Meningkatnya kebutuhan layanan prima bagi para nasabah terpilih, mendorong perbankan untuk meningkatkan berbagai fitur layanan melalui berbagai kenyamanan dan kemudahan akses bagi semua nasabah terpilih. Saat ini, nasabah semakin dimanjakan dengan berbagai pilihan layanan perbankan, salah satunya melalui kantor layanan prioritas yang mudah dijangkau, premium, dan mampu memberikan layanan personal yang memuaskan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank BRI melalui Kantor Wilayah Jakarta 2 meluncurkan Sentra Layanan BRI Prioritas (SLP). Sebelum menjadi Sentra Layanan Prioritas, Kantor Cabang Bank BRI Gatot Subroto telah memiliki Priority Lounge, yang kemudian di-upgrade menjadi Sentra Layanan Prioritas. Saat ini tercatat lebih dari 1.100 orang nasabah prioritas BRI yang berada di bawah kelolaan Kantor Cabang Bank BRI Gatot Subroto, dengan dana lebih dari Rp1,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan, bagi BRI, sangat penting untuk melakukan pembukaan Sentra Layanan Prioritas di daerah Gatot Subroto. Tidak hanya untuk meningkatkan layanan premium, namun lebih jauh juga berpotensi meningkatkan portfolio simpanan dengan segmen premium.
Saat ini Bank BRI telah memiliki 120 outlet priority banking, yang terdiri dari 22 Sentra Layanan BRI Prioritas, dan 98 priority lounge yang tersebar di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, dengan pembukaan Sentra Layanan BRI Prioritas Jakarta Gatot Subroto ini, berarti sudah ada 34 outlet Priority Banking yang terdiri dari 9 Sentra Layanan BRI Prioritas dan 25 Priority Lounge.
Kesembilan Sentra Layanan BRI Prioritas tersebut adalah SLP Jakarta Sudirman, SLP Jakarta Kelapa Gading, SLP Jakarta Cut Meutia, SLP Jakarta Pluit, SLP Rawamangun, SLP BSD, SLP Bintaro, SLP Jakarta Kemang dan SLP Jakarta Gatot Subroto ini.
Target BRI hingga akhir tahun ini adalah mendirikan 8 kantor Sentra Layanan Prioritas yang tersebar di beberapa kota besar, yakni Jabodetabek (Bintaro, Bekasi, dan Gatot Subroto), Palembang, Lampung, Solo, Bandung, dan Manado. Hingga saat ini, BRI telah melakukan pembukaan 4 SLP, yakni SLP Bintaro, SLP Palembang, SLP Lampung, dan SLP Solo.
Secara nasional, per Juni 2016, total nasabah prioritas Bank BRI mencapai 35.000 orang dengan dana kelolaan lebih dari Rp54 triliun. Sementara target pengelolaan dana dan peningkatan jumlah nasabah dari sektor premium ini hingga akhir tahun 2016 adalah Rp 75 triliun dengan nasabah lebih dari 50.000 orang.
Tidak hanya itu, SLP Jakarta Gatot Subroto menargetkan peningkatan jumlah nasabah prioritas menjadi 1.800 orang nasabah dengan dana kelolaan lebih dari Rp2,1 triliun di akhir 2016.
Menurut Hari, setiap nasabah BRI Prioritas akan memperoleh Kartu BRI Prioritas sebagai kartu identitas nasabah BRI Prioritas, yang dapat berfungsi sebagai kartu ATM dan sekaligus sebagai kartu debit yang tergabung dalam jaringan Internasional Premium Debit MasterCard.
“Setiap pemegang kartu BRI Prioritas dapat menikmati penawaran program MasterCard Internasional dan tawaran program kelas dunia menarik lainnya sebagai pribadi terpilih yang diperlakukan secara personal dan istimewa,” ujar Hari di Jakarta, Rabu, 7 September 2016.
Nasabah BRI Prioritas juga akan memperoleh keistimewaan/priviledge dan benefit lainnya, seperti Travel Privilege di antaranya adalah : Free Access to BRI Transfer Lounge in Soekarno-Hatta International Airport Departure, Terminal 2E/F Jakarta, Free Access to BRI Lounge in Kualanamu International Airport Departure Medan and Sultan Aji Muhammad Sulaiman International Airport, Sepinggan Balikpapan, Free Access to Executive Lounge in many Airports across Indonesia, dan Personal Travel Assistance, serta Private Aircraft Reservation Ultimate Privileges with Railink yang baru dibuka beberapa waktu lalu.
Tidak hanya kemudahan dalam melakukan perjalanan, untuk menunjang gaya hidup nasabah prioritasnya pun Bank BRI mempersembahkan Lifestyle Privilege, Concierge Service, dan Education and Information. (*)
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/11) kembali… Read More