News Update

BRI Luncurkan Pembiayaan Mobil Listrik

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmen untuk mendorong pembangunan ekonomi rendah karbon. Salah satunya dengan memfasilitasi pembiayaan kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik melalui Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI.

Peluncuran program ini dilaksanakan pada acara KKB BRI Green Environment di Jakarta, Senin (15/04) dengan menggandeng Mercedes Benz, BMW, Nissan, Mitsubishi serta Agen Pemegang Merek(APM) lainnya yang telah memproduksi dan siap menjual kendaraan listrik di Indonesia untuk mendukung program LCEV.

“Fasilitas pembiayaan ini merupakan upaya Bank BRI untuk mendukung terciptanya green environment melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, salah satunya yakni dengan penggunaan kendaraan listrik,” kata Direktur Konsumer Bank BRI Handayani di Jakarta, Senin, 15 April 2019.

Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia mengurangi emisi GRK sebesar 29 persen secara mandiri dan sebesar 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Sementara target pengembangan kendaraan listrik sudah menjadi bagian dari roadmap pengembangan kendaraan bermotor nasional. Pada tahun 2025, ditargetkan 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah kendaraan LCEV termasuk kendaraan listrik.

“Bank BRI melihat data diatas merupakan sebuah peluang yang sangat besar dan merupakan bisnis potensial ke depan. Oleh karenanya Bank BRI sudah bergerak ke arah tersebut dengan meluncurkan fasilitas pembiayaan terbarunya,” urai Handayani.

Sebagai informasi saja, tercatat hingga akhir tahun 2018, BRI tercatat berhasil menyalurkan KKB BRI sebesar Rp3,7 triliun atau tumbuh 39,27 persen year on year. (*)

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More

8 hours ago

Kejar Ekonomi Tumbuh 6 Persen, INDEF Nilai Kredit Harus Naik 2 Kali Lipat

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More

8 hours ago

INDEF Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan Meski Ekonomi Tumbuh

Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More

8 hours ago

INDEF Ungkap Strategi Ekonomi RI Tembus 6 Persen di Tengah Tekanan Fiskal

Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More

10 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More

12 hours ago

Rupiah Tertekan di Awal Pekan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan dan Sentimen Global

Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More

14 hours ago