Pelayanan di BRI Life. (Foto: istimewa)
Poin Penting
Jakarta – PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mengumumkan pembentukan Medical Advisory Board (MAB) atau Dewan Penasihat Medis (DPM). MAB akan membantu perusahaan dengan memberikan nasihat dan rekomendasi terkait layanan medis oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, MAB juga akan menjalankan peran penting dalam mendukung penguatan dan peningkatan kapabilitas digital BRI Life. Dengan begitu, analisis daya layanan kesehatan bisa menjadi lebih akurat.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, mengungkapkan, keberadaan dewan ini sangat strategis bagi perusahaan asuransi. MAB berperan sebagai penasihat dalam aspek medis, khususnya soal kepatuhan medis dalam proses evaluasi klaim, underwriting, deteksi potensi fraud, dan memberikan rekomendasi atas risiko kesehatan calon tertanggung, hingga pengembangan produk asuransi.
Baca juga: Tragedi Al Khaziny dan Urgensi Asuransi Konstruksi Wajib
Menurutnya, paling tidak ada empat alasan penting dibutuhkannya MAB bagi industri asuransi jiwa. Pertama, kompleksitas industri asuransi kesehatan. Tingginya variasi kondisi medis pemegang polis dan risiko kesehatan menuntut pertimbangan profesional medis.
Kedua, peran strategis MAB dalam manajemen risiko. MAB bisa membantu perusahaan menekan risiko klaim tidak valid, fraud, hingga memastikan fairness dalam penentuan manfaat.
Ketiga, soal regulasi dan kepatuhan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan, mewajibkan setiap perusahaan asuransi kesehatan memiliki MAB per 1 Januari 2026.
“Dan yang terakhir, dengan keberadaan MAB di BRI Life akan meningkatkan kepercayaan customer dan memperkuat kredibilitas perusahaan dalam memberikan layanan kesehatan yang transparan dan akurat,” jelas Aris dalam keterangan resmi, Senin, 20 Oktober 2025.
Pembentukan MAB ini pun disebut bukan hanya soal memenuhi persyaratan regulator, tapi menjadi bagian dari strategi perusahaan agar operasional bisnis tetap berkelanjutan, di tengah tekanan inflasi medis dan risiko klaim tinggi.
Dengan adanya rekomendasi medis independen dan pengawasan internal, perusahaan akan lebih adaptif dalam menghadapi regulasi baru, menjamin kredibilitas layanan, dan mengelola eksposur risiko secara efektif.
Baca juga: Dewan Penasihat Medis Kini Wajib, Bagaimana Nasib Perusahaan Asuransi Kecil?
Nizar Yamanie, salah satu dokter spesialis saraf yang tergabung dalam MAB memaparkan, dewan ini terdiri dari para dokter spesialis dan profesional medis. Mereka akan memberikan arahan, rekomendasi, serta dukungan strategis kepada manajemen BRI Life untuk membantu proses pengambilan keputusan, memastikan kepatuhan terhadap praktik terbaik, serta menjaga standar kualitas layanan.
“Artinya, MAB akan mendukung operasional perusahaan asuransi lebih profesional, khususnya aspek medis yang sering menjadi dasar penentuan manfaat, penilaian risiko, serta validasi klaim dan biaya,” tegasnya. (*) Ari Astriawan
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More