News Update

BRI Life Bidik Aset Tumbuh 32,2% di 2017

Jakarta – PT Asuransi BRI Life yakin bisa meningkatkan eksistensi di industri asuransi jiwa di tanah air. Meskipun anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) itu terbilang masih berkembang.

Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengungkapkan, saat ini total aset per Desember 2016 baru mencapai sekitar Rp6,1-6,2 triliun. Sementara untuk total aset pengelolaan atau Asset Under Management (AUM) sekitar Rp5,5 triliun.

“Untuk tahun ini kami targetkan aset meningkat menjadi Rp8,2 triliun atau meningkat 32,2%. Sementara AUM proporsional mengikuti,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.

Sementara untuk raihan premi untuk penjualan produk asuransi melalui bank atau in branch sales bancassurance hingga Desember 2016 sekitar Rp233 miliar. Namun raihan tersebut ternyata sudah meningkat 237% dari tahun sebelumnya.

“Di tahun sebelumnya itu cuma Rp69 miliar, jadi kenaikannya lebih dari 3 kali lipat. Sementara untuk penjualan di agency premi kita masih di bawah Rp100 miliar. Ada juga portofolio yang besar itu asuransi jiwa kredit, tapi itu kan premi tunggal. Cara hitung ukuran volume bisnis barunya kali 10%. Premi kita tahun lalu antar Rp2-2,5 triliun kali 10% saja,” ucapnya.

Perseroan berencana akan menambah jumlah tenaga pemasar yang akan di tempatkan di seluruh jaringan induk BRI. Rianto memperkirakan dalam 2 tahun ke depan 3 ribu orang. Sementara saat ini jumlah tenaga pemasar in branch BRI Life sebanyak 596 orang.

Menurut Rianto, jika tenaga pemasar in branch sale bancassurance bisa meningkat hingga 3 ribu dalam 2 tahun, dia yakin bisa memperoleh premi dari penjualan bancassurance sebesar Rp3 triliun.

“Kalau premi baru kita ambisius, di in branch kita mau naik berkali-kali. Tapi kuncinya bagaimana kita deply orang, karena unit kerjanya BRI banyak sekali. Tapi filosofi kita bukan hanya taruh orang, sambil taruh orang produktivitasnya dinaikan. Harus berorientasi seperti itu,” paparnya.

Dirinya meyakini, premi penjualan dari in branch bancassurance akan terus meningkat. Sebab BRI Life memiliki induk usaha yang memiliki jaringan terbesar.

“Saat ini saja bancassurance sudah 80%, tahun depan akan lebih besar lagi. Kalau perusahaan pemiliknya bukan bank, pasti perusahaan asuransi itu akan cari bank lain ke sana ke sini. Tapi kalau kita BRI saja sudah besar sekali, bancassurance kita tidak ambil pusing,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

8 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

9 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

9 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

9 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

11 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

11 hours ago