Categories: HeadlinePerbankan

BRI Kaji Tekan NIM dan Turunkan Bunga

Jakarta–Bank Indonesia kembali menurunkan BI rate. Pihak perbankan pun menyambut baik atas keputan ini. Seperti disampaikan oleh Asmawi Syam, Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia kepada Infobank dalam acara peluncuran Pameran Foto Mendorong Perekonomian Bangsa Melalui UMKM.

“Perbankan menyambut sebagai kelongaran di likuiditas. Jadi ini bisa juga menjadi indikator untuk menurunkan suku bunga kita kedepan” ujar Asmawi.

Asmawi menambahkan, penyaluan kredit BRI tahun ini sesuai dengan target yakni tumbuh15%. Tentunya, lanjut dia, BRI akan memerlukan likuiditas, disamping itu juga memerlukan penurunan suku bunga.

“Sekarang suku bunga KUR 9%, dengan suka bunga turun diharapkan pelaku UKM bisa berusaha dengan lebih mudah, sehingga animo UKM untuk berusaha bisa lebih tinggi” harapnya.

Dengan penurunan BI rate, ujarnya, akan dihitung kembali penuruan suku bunganya.  Sebab, tambahnya, ini terkait dengan suku bunga simpanan yang turun, dan GWM turun. “Jadi komponennya banyak sekali” ujarnya lagi.

Dengan KUR 9% ini, terang Asmawi, akan mendorong kredit -kredit lain akan turun. Ia berharap semua pihak akan bersama -sama menurunkan suku bunga.

“Kalau prediksi kita lihat penurunan suku bunga ini secara gradual, bertahap turun. Kita harapkan kita bisa berkompetisi dengan negara-negara yang ada di ASEAN.  Harapannya, kita bisa berkompetisi dengan bank-bank ASEAN” kata dia.

Asmawi  menerangkan, tabungan deposito diharapkan akan turun, otomatis bunga kredit juga akan turun. Kalau Cost of fund  turun, otomatis interest rate juga akan turun. “Nanti secara gradual. Ada orang depositonnya jatuh tempo, nanti kita hitung lagi” tegasnya.

Selain itu, OJK kini juga tengah menyusun untuk menekan Net Interest Margin (NIM) 3%-4%. Terkait hal itu, BRI mengaku sedang menggodok wacana kebijakan tersebut. “Kita harapkan semua bisa turun, secara gradual. Sesuai dengan penurunan komponen suku bunga simpanan, kita juga akan turunkan biaya bunga, interest rate” jelasnya.

Sebab, tambahnya, menurunkan NIM ini banyak komponennya, tidak bisa sendiri-sendiri, melainkan harus bersama-sama turun, dan secara gradual. “Tidak bisa ada orang nabung di deposito tiba-tiba kita turunkan (bunganya), kan ga bisa” pungkasnya. (*)

Apriyani

Recent Posts

BRI Tegaskan Tak Ada Serangan Ransomware, Sistem Perbankan Normal dan Data Nasabah Terjaga

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara terkait isu serangan ransomware terhadap… Read More

2 hours ago

Ini Dia Kunci Sukses Fajar Satritama, Drummer Edane Menjadi Bankir Profesional

Jakarta– Di Industri musik Tanah Air, nama Fajar Satritama sudah tidak asing terdengar. Ia dikenal… Read More

3 hours ago

Status Pailit Sritex Inkrah, BNI Bantu Pemerintah Cari Solusi Terbaik

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman… Read More

6 hours ago

Alhamdulillah! KB Bukopin Finance Sudah Turnaround Tahun Ini

Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More

7 hours ago

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember, Perjalanan Jakarta-Karawang Hanya 15 Menit

Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More

16 hours ago

Pemerintah Targetkan Revisi Aturan DHE SDA Terbit pada Januari 2025

Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More

20 hours ago