Jakarta – Seiring berkembangnya teknologi, industri jasa keuangan pun ikut berevolusi termasuk munculnya financial technology (fintech). Pembayaran secara nontunai atau cashless kini bisa dilakukan dalam genggaman dengan berbekal smartphone. Fenomena ini menjadi salah satu tema yang diangkat pada Indonesia Fintech Summit Expo (IFSE) 2019.
Mengusung tema “Inovasi untuk Inklusi”, acara ini diikuti oleh 110 perusahaan atau startup fintech dan dihadiri oleh 36 pembicara. Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia menyelenggarakan IFSE 2019 selama dua hari pada 23-24 September 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta dengan dukungan penuh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
“Sebagai bank dengan jaringan terbesar di Indonesia, kami ingin membuka peluang berkolaborasi dengan startup fintech. Kami sangat terbuka bagi startup fintech untuk memanfaatkan produk Open Banking BRI atau platform digital milik BRI yakni BRIAPI (BRI Application Programming Interface),” ungkap Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/9).
Dalam rangkaian kegiatan ini BRI menggelar kompetisi pengembangan layanan berbasis BRIAPI sebagai upaya melahirkan inovasi baru maupun solusi dari permasalahan yang ada di tengah masyarakat bernama “BRI Hackathon Digital Challenges”. Ajang ini merupakan gelaran yang bertujuan menciptakan solusi dan inovasi-inovasi terbaru untuk membangun ekosistem digital di Indonesia.
“Kita ingin menantang para pengembang aplikasi agar melahirkan produk dan layanan baru bagi masyarakat menggunakan BRIAPI yang sudah kita sediakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan,” jelas Indra.
BRIAPI diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung antara Bank BRI dan industri startup yang terus berkembang. Utamanya untuk meningkatkan brand awareness transformasi digital yang telah dilakukan Bank BRI kepada pelaku startup. Namun lebih dari itu, BRIAPI menjadi cara bagi Bank BRI untuk membuka potensi kerja sama dengan sekitar 50 startup yang nantinya terpilih dalam event hackhaton tersebut.
Bentuk kerja samanya antara lain dilakukan oleh BRI Ventures yang akan berperan sebagai investor untuk membangun startup fintech terpilih yang fokus dan kuat pada pembentukan ekosistem. Nilai investasi awal yang disiapkan BRI Ventures guna mengembangkan startup fintech terpilih bisa mencapai USD250 juta.
IFSE 2019 juga akan dimanfaatkan BRI untuk berbagi informasi mengenai transformasi digital yang telah dilakukan, termasuk tentang pentingnya membangun ekosistem digital. Forum diskusi ini diharapkan mampu memberi gambaran lebih dalam bagi industri fintech, penggiat startup fintech, maupun pengunjung yang hadir terkait ekosistem digital dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Industri fintech kian tumbuh pesat di Indonesia. Mengacu data yang dirilis AFTECH pada tahun ini, dari 235 startup fintech berbagai sektor pada tahun 2018 lalu, sektor payment mencatatkan porsi terbesar mencapai 39%, dan kemudian diikuti oleh sektor lending atau pinjaman di angka 32%. Dari jumlah tersebut, saat ini sudah terdapat berbagai fintech yang bekerja sama dengan Bank BRI di antaranya Gojek, Shopee, Tokopedia, Dana, Investree, dsb. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More