Penyaluran KUR dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Ria Martati
Jakarta–Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Asmawi Syam mengatakan,, dengan jatah KUR yang diterima BRI tahun ini sebesar Rp21,4 triliun, bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,34%.
“Pertumbuhan kredit nasional diperkirakan 11%-13% diperkirakan mendorong pertumbuhan ekonomi 4,7% seandainya Rp21 triliun itu disalurkan akan memberi kontribusi 0,34% pada pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian kita harapkan BRI memberi kontribusi 0,34% pada ekonomi,” kata Asmawi di hadapan Komisi XI DPR RI, Selasa, 8 September 2015.
Oleh karena itu, BRI melakukan berbagai upaya akselerasi agar penyaluran KUR dapat maksimal. BRI menyalurkan KUR dengan menggunakan seluruh infrastruktur yaitu dengan jaringan kantor serta melibatkan 8577 mantri khusus KUR, 4935 petugas administrasi, dan 953 Account Officer untuk KUR ritel.
“Mereka-mereka ini yang kerja siang-malam dari senin-minggu. Sabtu-minggu mereka ke pasar-pasar, karena kami tahu pengusaha gak punya waktu, kami pro aktif untuk mendatangi pedagang di pasar,” kata dia. Hasilnya, sejak diluncurkan 18 Agustus lalu hingga 4 September kemarin, BRI telah menyalurkan KUR untuk 47.591 debitor dengan nilai sekitar Rp700 miliar. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More