Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) (BRI) menilai, adanya penurunan nilai tukar mata uang atau devaluasi Yuan akan berdampak terhadap kredit eksposur miliknya. Sebab, beberapa perusahaan disebut menggunakan mata uang tersebut.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh
Direktur Utama BRI, Suprajarto saat menghadiri paparan kinerja BRI hingga Semester Pertama 2019. Dirinya mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi adanya devaluasi tersebut.
“Pasti ada dampaknya apalagi ekspor kita kesana. Kita melakukan verifikasi perusahan yang komoditinya ekspor kesana pasti ada dampak,” kata Suprajarto di Kantor Pusat BRI Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019.
Hingga saat ini, pihaknya mengaku telah melakukan komunikasi terkait perusahaan yang melakukan ekspor menggunakan mata uang tersebut.
Sebelumnya, dugaan kesengajaan devaluasi yuan terindikasi dari pergerakan yuan pada Senin lalu (5/8/2019). Yuan China (CNY) dibuka di level 6,9 per dolar AS pada Senin yang merupakan terendah sejak Desember 2018. Sementara pada akhir perdagangan Senin (5/8/2019), kurs yuan ditutup pada level 7,03 yuan per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Donald Trump kemudian mengunggah cuitan mengenai pergerakan mata uang yuan. Pihaknya menuduh China telah mendevaluasi mata uang miliknya.
“China melemahkan mata uang mereka ke level terendah hampir sepanjang sejarah. Ini disebut ‘manipulasi mata uang’. Apakah Anda mendengarkan Federal Reserve? Ini adalah pelanggaran besar yang akan sangat melemahkan China dari waktu ke waktu!” tulis Trump melalui akun Twitternya.
Dengan begitu, China juga membalas tudingan AS dengan menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan China telah berhenti membeli produk-produk pertanian asal AS. Di mana negeri Tirai Bambu tersebut merupakan pembeli utama produk-produk pertanian asal AS. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More