Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) meraih capaian dua teratas dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPRS FLPP) pada Semester I Tahun 2020.
Hal ini diumumkan oleh Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada saat pertemuan evaluasi Penyaluran KPR Subsidi semester I Tahun Anggaran 2020 yang dilaksanakan di Bandung (23/7).
“BRI Agro mendukung program Pemerintah dalam proses penyaluran kredit kepemilikan rumah dan dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah kepada BRI Agro kami dapat meraih capaian ke-2 dalam realisasi kuota sampai dengan Juni 2020 diantara 42 bank penyalur KPR Subsidi” terang Sigit Murtiyoso Direktur Bisnis BRI Agro.
BRI Agro berkomitmen untuk dapat melayani penyaluran KPRS FLPP untuk membiayai pembelian rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Persyaratan untuk debitur KPR Subsidi BRI Agro diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp8 Juta dengan harga rumah berkisar mulai Rp130 juta sampai dengan Rp160 juta dan maksimal jangka waktu hingga 20 tahun” tambah Sigit.
Saat ini BRI Agro telah bekerja sama dengan 116 developer perumahan subsidi dan masih terus melakukan proses kerjasama dengan beberapa developer perumahan subsidi maupun perumahan komersil yang tersebar di seluruh Indonesia.
“BRI Agro sudah memiliki sistem host to host yang diberi nama KAOS (KPRS Agro Online System) dan telah terintegrasi dengan aplikasi SIKASEP milik PPDPP Kementrian PUPR. Hal ini memudahkan user yang mengakses aplikasi SIKASEP dan langsung terhubung dengan sistem BRI Agro, sehingga memudahkan proses pre-screening hingga realisasi pembiayaan kepada end user. Melalui kolaborasi ini diharapkan semakin mempercepat akselerasi kinerja dalam menyalurkan pinjaman KPR Subsidi kepada end user”ujar Sigit.
BRI Agro telah menyalurkan KPRS FLPP sejak tahun 2018 dan pencapaiannya selalu meningkat setiap tahun.
“Penyaluran KPRS FLPP BRI Agro meningkat sebesar 1.822% (yoy) dari sebesar Rp2,79 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp53,66 miliar pada Juni 2020. Dari kuota tahun 2020 yang diberikan kepada BRI Agro telah tersalurkan 100% hingga Juni 2020 dan saat ini BRI Agro telah mengajukan penambahan kuota penyaluran KPRS FLPP untuk Semester II tahun 2020” jelas Sigit. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More