Jakarta–PT BRI Agroniaga Tbk, menargetkan pertumbuhan kredit konsumer di tahun 2016 mendatang sebesar Rp1,1 triliun. Target kredit konsumer tersebut berkontribusi 37% dari total kredit BRI Agro yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 15% di tahun depan.
Sebagai informasi, hingga kuartal III 2015, penyaluran kredit BRI Agro mencapai Rp5,63 triliun atau meningkat 20% (yoy) dari Rp4,7 triliun. Sampai akhir tahun, penyaluran kredit perseroan diprediksi tumbuh 28% dengan porsi kredit konsumer sebesar 14%dari total kredit BRI Agro.
Direktur BRI Agroniaga, Zuhri Anwar mengungkapkan, sampai dengan akhir tahun ini, penyaluran kredit konsumer BRI Agro diperkirakan mencapai Rp805 miliar. Dengan adanya target sebesar Rp1,1 triliun, makan kredit konsumer perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 35%.
“Kita sudah masukkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016. Kita sudah cantumkan proyeksi Rp1,1 triliun itu, ya kurang lebih tumbuhnya 35%,” ujar Zuhri di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015.
Dia menilai, penyaluran kredit di segmen konsumer lebih aman risikonya ketimbang segmen lainnya. Oleh sebab itu, risiko kredit bermasalah (NPL kredit konsumer) tercatat cukup rendah yakni 1,66% sampai dengan September 2015. Namun, pihaknya tetap melakukan selektif dalam pemberian kredit.
“Sepanjang dalam pemberian kredit dilakukan mitigasi risiko itu aman. Untuk memitigasi risiko itu cash flow dari gaji. Ketentuan di bank biasanya, bank bisa memberikan sejumlah kredit paling besar 50% dari angsuran kreditnya,” tutup Zuhri. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (23/12) ditutup… Read More