Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud
Poin Penting
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 sebesar 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai Rp6.060 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp3.444,8 triliun.
Edy mengatakan petumbuhan ekonomi di kuartal III 2025 tersebut ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik dan permintaan luar negeri. Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal III 2024 yang sebesar 4,95 persen.
Baca juga: Purbaya Klaim Penempatan Dana ke Himbara Bikin Likuiditas Perekonomian Meningkat
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2025 bila dibandingkan dengan triwulan III 2024 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,04 persen,” ujar Edy Mahmud dalam Rilis BPS, Rabu, 5 November 2025.
Angka pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 ini sedikit lebih rendah dibandingkan capaian kuartal sebelumnya yang sebesar 5,12 persen (yoy).
“Pertumbuhan pada kuartal III 2025 secara qtq, sejalan dengan pola musiman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya yaitu, pertumbuhan qtq di kuartal III lebih rendah dibandingkan kuartal II,” kata Edy.
Baca juga: BI Luncurkan Program Katalis P2DD, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Berdasarkan lapangan usaha, secara tahunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025 didorong oleh hampir seluruh sektor utama, yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi, yang semuanya tumbuh positif yang memberikan share sebesar 65,02 persen dari PDB.
Satu-satunya pengecualian adalah sektor pertambangan yang menunjukkan pertumbuhan negatif.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen pada 2025. Pertumbuhannya didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan aktivitas domestik. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More