Pembangunan fly over Permata Hijau; Kelar akhir tahun. (Foto: Istimewa).
Jakarta – Perusahaan kontraktor milik Negara, PT Brantas Abipraya optimis merampungkan Simpang Tak Sebidang (STS) Permata Hijau atau yang lebih dikenal dengan Fly Over Permata Hijau di penghujung tahun ini.
Bukan tanpa alasan, pengerjaan proyek jembatan layang di persimpangan Permata Hijau menuju Patal Senayan ini terus memberikan perkembangan positif.
“Progres sangat baik, dari target selesai di bulan Desember tahun ini, bersamaan dengan peringatan HUT Abipraya yang ke-35, saat ini kita melaksanakan pengangkatan box girder terakhir. Hal ini menandakan proyek telah siap diresmikan segera,” kata Kepala Divisi 1 Brantas Abipraya, Dwi Kridayani di Jakarta, Jumat, 13 November 2015.
Saat ini pengerjaan proyek ini telah mencapai 92%, dan lebih cepat dari target sebelumnya yang hanya 83%. Mulai dikerjakan pada 15 Desember 2014, proyek senilai Rp131 Miliar pada awalnya ditargetkan selesai dengan waktu pelaksanaan 365 hari kalender.
Fly over ini nantinya akan memiliki panjang jembatan utama 533 meter dan jembatan penghubung untuk sisi Permata Hijau 80 meter, sisi Patal Senayan 80,2 meter.“Sementara jarak antara permukaan dengan batas jalan layang setinggi 7.5 meter,” imbuh Dwi.
Pembangunan STS Permata Hijau ini dimaksudkan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di perlintasan Permata Hijau dan untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa. Tak hanya itu, pembangunan Fly Over STS Permata Hijau ini bertujuan untuk mensukseskan program DKI Jakarta tahun 2018 bebas dari simpang sebidang.
PT Brantas Abipraya (Persero) sebelumnya juga sudah mengerjakan proyek jalan layang lainnya seperti Fly Over Bukittinggi yang pengerjaannya juga baru saja tuntas akhir tahun 2014 lalu. Tak hanya itu, Abipraya juga ikut sukseskan program Presiden Joko Widodo yaitu Pembangunan 10.000 Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dengan membangun ratusan Rusunawa yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. (*) Dwitya Putra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More