Jakarta – Populasi Indonesia didominasi oleh kelompok usia milenial (generasi Y) pada saat ini. Penduduk tersebut akan menjadi kelompok usia produktif pada tahun 2020 dengan rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun. Menurut data BPS (2017), jumlah populasi milenial mencapai 88 juta jiwa atau 33,75% dari total populasi Indonesia. Generasi milenial menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan mengingat jumlahnya yang besar dan kelompok usia produktif.
Iconomics Research bekerja sama dengan RRI melakukan riset survei persepsi milenial Indonesia terhadap industri jasa keuangan Indonesia yaitu perbankan, perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan sekuritas, dan fintech. Riset ini melibatkan 10.000 responden di 10 kota besar di Indonesia pada Oktober 2019. Riset ini merupakan riset brand equity dengan menggunakan lima atribut dasar, yakni Brand Usage, Brand Awareness, Brand Image, Customer Service Quality, Social Economy Contribution.
Ada beberapa temuan menarik dari riset ini, diantaranya penetrasi jasa keuangan (yang dilihat dari brand usage perusahaan jasa keuangan di kalangan milenial Indonesia) masih relatif kecil yaitu 13,04%. Research of Director Iconomics, Alexander Mulya mengatakan, hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi para pelaku industri jasa keuangan di Indonesia untuk terus meningkatkan penetrasinya di kalangan milenial. Apalagi mengingat mereka adalah kelompok usia produktif dan berjumlah lebih dari sepertiga populasi Indonesia.
“Meski penetrasi masih relatif rendah, tetapi pengetahuan kelompok milenial (yang dilihat dari Brand Awareness) atas perusahaan jasa keuangan relatif tinggi yaitu rata-rata 41,32%. Generasi milenial juga cenderung memberikan penilaian yang relatif baik terhadap brand-brand perusahaan jasa keuangan di Indonesia yang terlihat dari persentase Brand Image, persepsi terhadap Customer Service Quality (CSQ) dan Social Economy Contribution (SEC),” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.
Brand awareness yang relatif tinggi dan penilaian yang relatif baik terhadap brand-brand jasa keuangan, merupakan modal yang baik untuk memudahkan perusahaan-perusahaan jasa keuangan meningkatkan penetrasi. Artinya, sebenarnya generasi milenial Indonesia sudah memiliki kesadaraan yang tinggi dan penilaian yang baik terhadap perusahaan jasa keuangan. Tinggal langkah selanjutnya adalah action untuk menggunakan produk-produk jasa keuangan tersebut.
Iconomics Research dan RRI memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan jasa keuangan yang memiliki tingkat Brand Usage yang tinggi dan persepsi Brand Awarenss, Brand Image, Customer Service Quality dan Social Economy Contribution yang baik di atas rata-rata keseluruhan kepada 72 perusahaan jasa keuangan yang terdiri atas 13 bank, 13 perusahaan asuransi jiwa, 10 perusahaan asuransi umum, 12 perusahaan pembiayaan, 4 perusahaan asuransi sosial dan wajib, 8 perusahaan sekuritas dan 12 perusahaan teknologi finansial.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada 10 CEO yang dinilai telah sukses membuat perusahaan yang mereka pimpin lebih dikenal di kalangan milenial,” ucap dia. (*)
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More