Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan penyebab harga bawang merah dan bawang putih yang sempat melonjak, di mana hal tersebut berkontribusi mendorong tingginya inflasi pada Mei 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, menyebutkan tingginya harga bawang merah di pasar disebabkan oleh belum banyaknya suplai dari produsen. Sehingga mengakibatkan pasokan yang masuk atau ada di pasar belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Pasokan (bawang merah) yang masuk masih belum sebanyak saat panen raya,” kata Pudji dalam Konferensi Pers, Senin 5 Mei 2023.
Baca juga: Indeks Harga Perdagangan Besar Naik 0,20% di Mei 2023
Sementara itu, untuk bawang putih tingginya harga disebabkan oleh impor yang belum masuk ke Indonesia.
“Sehingga pasokan bawang putih di pasar-pasar tradisional masih sangat terbatas dan mengakibatkan harganya menjadi tinggi,” jelas Pudji.
Seperti diketahui, inflasi RI pada Mei 2023 tercatat sebesar 4%. Komoditas dengan penyumbang inflasi tertinggi adalah bawang merah sebesar 0,03%, daging ayam ras 0,03%, ikan segar 0,02%, telur ayam ras 0,02%, rokok kretek filter 0,02%, dan bawang putih 0,02%. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta - Salah satu pasar aset kripto, yakni Bitcoin pada perdagangan hari ini (5/11) pukul… Read More