Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatarkan angka deflasi 0,18% pada September 2018. Dari angka tersebut, membuat inflasi tahunan dari Januari-September 2018 tercatat sebesar 1,94%.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut, fluktuasi harga komoditas membuat deflasi pada bulan September. Sementara year on year (yoy) atau September 2017 hingga September 2018 sebesar 2,88%.
“Perkembangan harga komoditas pada September secara umum mengalami adanya penurunan. Di 82 kota di September terjadi deflasi sebesar 0,18%,” kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin 1 Oktober 2018.
Lebih lanjut Suhariyanto menyebut, dari 82 kota, 66 kota telah mengalami deflasi sementara 16 kota mengalami inflasi. Selain itu dirinya menyebut, deflasi pada masih menunjukkan terkendalinya inflasi. Deflasi juga terjadi di pedesaan bahkan lebih dalam.
“Deflasi tertinggi terjadi di Pare Pare 1,59%, terendah ada di 4 kota yakni Tegal, Singkawang, Samarinda dan Ternate 0,01%,” jelas Suhariyanto.
Dirinya berharap, keseimbangan angka inflasi akan berlanjut hingga akhir tahun sehingga target pemerintah dapat tercapai untuk dapat membuat angka inflasi dikisaran 3,5%.(*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More