Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat adanya deflasi atau penurunan harga kebutuhan pokok secara month to month (mtm) dari April 2024 ke Mei 2024. Adapun deflasi yang terjadi sebesar 0,03 persen, dan merupakan yang pertama sejak Agustus 2023.
“Terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,4 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024,” ungkap Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, dalam siaran rilis BPS pada Senin, 3 Juni 2024.
Akan tetapi kata dia, secara tahunan atau year on year (yoy), Indonesia masih mengalami peningkatan inflasi sebesar 2,84 persen. Antara lain, makanan, minuman, dan tembakau menjadi 3 jenis produk yang berandil besar dalam peningkatan inflasi tahunan.
Baca juga: Pabrik Bata Tutup, BPS Catat Impor Alas Kaki Terbanyak dari China
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,18% dan memberikan andil sebesar 1,75% terhadap inflasi umum,” jelasnya.
Adapun komoditas yang paling berperan dalam inflasi dalam negeri, yaitu yang beras, cabai merah, bawang merah, rokok kretek mesin dan daging ayam ras. Di luar makanan, minuman, dan tembakau, komoditas yang berefek terhadap inflasi adalah emas perhiasan, tarif angkutan udara dan nasi dengan lauk.
Lebih dari itu, Amalia mengungkapkan, jika dilihat lebih rinci berdasarkan komoditas yang memberikan kontribusi terbesar pada inflasi tahunan, tekanan inflasi beras dalam 3 bulan terakhir menunjukkan tren penurunan.
Baca juga: BPS Beberkan Pendorong Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen
“Sejalan dengan penurunan tekanan inflasi tersebut, andil inflasi beras juga mengalami penurunan dari 0,74 pada Maret 2024 menjadi 0,59 pada April 2024 dan kemudian berlanjut menjadi 0,43 pada Mei 2024,” tambahnya.
Sementara, inflasi tahunan daging ayam ras menunjukkan penurunan dalam 3 bulan terakhir. Namun, tingkat inflasi pada Mei 2024 ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi pada bulan Mei 2023. Dan sebaliknya, tekanan inflasi tahunan untuk cabai merah pada bulan Mei 2024 semakin meningkat.
Lanjutnya, seluruh wilayah di Indonesia terdampak inflasi jika dirunut secara tahunan. Papua Tengah menjadi provinsi dengan kenaikan harga pokok tertinggi. Sementara, Kepulauan Bangka Belitung mengalami inflasi tahunan terendah di antara 38 provinsi di Indonesia.
“Secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah dengan inflasi sebesar 5,39 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi sebesar 1,25 persen,” tutup Amalia. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More