Moneter dan Fiskal

BPS: Rupiah Terdepresiasi Terhadap Dolar AS dan Euro

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Mei 2017 nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap dua mata uang global, yakni terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terdepresiasi 0,26 persen dan terhadap euro terdepresiasi 2,71 persen.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Sairi Hasbullah di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017 merinci, level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu kedua Mei 2017 yang mencapai Rp13.319,55 per dolar Amerika.

“Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai Rp13.381,84 per dolar Amerika pada minggu kedua Mei 2017,” ujarnya.

Sementara itu, rupiah terdepresiasi 2,71 persen terhadap euro pada Mei 2017. Di mana berdasarkan level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu keempat Mei 2017 yang mencapai Rp14.854,91 per euro.

“Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Utara yang mencapai Rp14.999,17 per euro pada minggu kelima Mei 2017,” ucapnya.

Meski demikian, per Mei 2017, rupiah juga mengalami apresiasi terhadap dua mata uang global, yakni terhadap dolar Australia yang terapresiasi 0,86 persen dan terhadap yen Jepang yang terapresiasi 0,08 persen.

Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu kedua Mei 2017 yang mencapai Rp9.820,18 per dolar Australia. Menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp9.645,13 per dolar Australia pada minggu kedua Mei 2017.

Sementara itu, level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu kedua Mei 2017 yang mencapai Rp116,91 per yen Jepang. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp110,50 per yen Jepang pada minggu kedua Mei 2017. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

17 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

17 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

17 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

18 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

1 day ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

1 day ago