Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia di September 2017 mengalami surplus sebesar US$1,76 miliar, dengan nilai ekspor mencapai US$14,54 miliar dan nilai impor sebesar US$12,78 miliar.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto, di Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017. Menurutnya, surplus neraca dagang di September 2017 lebih besar dibandingkan dengan Agustus 2017 yang tercatat surplus sebesar US$ 1,72 miliar.
Sebagai informasi, neraca perdagangan Indonesia di September 2017 yang mengalami surplus sebesar US$1,76 miliar tersebut merupakan nilai surplus neraca perdagangan tertinggi sejak November 2011 yang mencapai US$1,8 miliar.
“Angka di September ini masih lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya,” ujar Suhariyanto.
Sedangkan secara kumulatifnya, Suhariyanto mengatakan, bahwa neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga September 2017 mengalami surplus sebesar US$10,87 miliar dengan nilai ekspor US$123,36 miliar dan impor sebesar US$112,49 miliar.
“Kalo dibanding Januari-September 2016 surplus itu meningkat 69,5 persen, dan tahun ini jauh lebih besar,” tutup Suhariyanto. (*)
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 13 Januari… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Oleh: Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group PEMERINTAHAN Prabowo Subianto, belum genap 100 hari.… Read More
Jakarta – Pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) besok, 13 Januari 2025 akan kedatangan tiga perusahaan… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menjadikan peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025… Read More