Jakarta– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka inflasi Februari 2018 sebesar 0,17 persen, namun secara tahun kalender 2018, inflasi tercatat mencapai 0,79 persen.
Angka tersebut tercatat lebih kecil dari realisasi inflasi pada Januari 2018, namun inflasi yang terjadi pada bulan ini karena harga beberapa komoditas yang mulai menunjukkan kenaikan.
“Dari 82 kota, 55 kota alami inflasi, 27 kota alami deflasi. Inflasi tertinggi di Jayapura, terendah di Palangka Raya,” kata Kepala Badan BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS Jakarta, Kamis 1 Maret 2018.
Baca juga: Hingga Pekan Ketiga Februari BI Catat Inflasi 0,19%
Suhariyanto menjelaskan, kenaikan harga paling tinggi terjadi di komoditi kelompok makanan jadi, seperti minuman, rokok dan tembakau.
“Kita teliti menurut kelompok pengeluaran, pertama bahwa kenaikan harga terjadi diseluruh kelompok pengeluaran, semua alami inflasi. Tertinggi di makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kedua sandang,” ungkapnya. (*)
Jakarta - Bank Mega bersama Metro membangun kolaborasi dalam penyelenggaraan peragaan busana atau fashion show… Read More
Jakarta - Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) menggandeng sejumlah pihak untuk mendorong peningkatan hubungan… Read More
Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) SGMW Multifinance Indonesia (Wuling Finance), Alan Wang, memperoleh penghargaan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengambil langkah tegas dalam menegakkan regulasi dan melindungi… Read More
Jakarta - Dalam upaya memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan melindungi konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan bocoran terkait pengumuman kebijakan paket kebijakan ekonomi pemerintah,… Read More