News Update

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Terkontraksi -2,07%

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS)  mencatat, sepanjang tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi -2,07%. Realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut turun cukup dalam bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang masih tumbuh 5,02%.

Perekonomian Indonesia sepanjang 2020 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.434,2 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp56,9 Juta atau US$3.911,7.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada kuartal IV-2020 sendiri perekonomian Indonesia atas dasar harga berlaku tercatat senilai Rp 3.929 triliun dan atas harga konstan sebesar Rp 2.709 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 mengalami kontraksi -0,42% bila dibandingkan kuartal III-2020. Sementara bila dibandingkan dengan kuartal IV-2019, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -2,19% yoy. 

“Ekonomi Indonesia sedikitvada perbaikan meskipun mungkin belum sesuai dengan harapan karena itu kita perlu mengevaluasi kembali apa yang sudah bagus dan apa apa yang perlu diperkuat supaya pemulihan ekonomi bisa berjalan sesuai dengan harapan,” kata Suhariyanto melalui video conference di Jakarta, Jumat 5 Febuari 2021.

Dirinya menyatakan, berbagai faktor telah memengaruhi angka pertumbuhan ekonomi salahsatunya pandemi covid-19 yang belum berakhir hingga awal 2021.

Suhariyanto menilai, pembatasan sosial yang sempat kembali digulirkan pada akhir tahun sempat menahan angka konsumsi masyarakat. Selain itu industri pariwisara juga masih mengalami tekanan akibat pembatasan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia.

“Pada kuartal IV-2020 ini, secara year on tear pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga masih terkontraksi  -3,61%,” ucapnya.

Sedangkan struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada 2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,75%, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,51%.

Dirinya berharap program pemulihan ekonomi serta adaya vaksinasi nasional dapat mendorong angka pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang sehingga ekonomi Indonesia bisa kembali positif. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Hijau, Hampir Seluruh Saham Indeks INFOBANK15 Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 25 April 2025 kembali… Read More

9 hours ago

IHSG Menguat, Berikut 5 Saham Penyumbang Terbesar Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 21-25 April 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More

9 hours ago

BEI: IHSG Naik 3,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp11.561 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

9 hours ago

Pakaian Bekas Disulap Jadi Produk Bernilai Ekonomi, Ini Langkah Tugu Insurance

Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) melalui #BaktiTugu berkolaborasi dengan Ecotouch untuk… Read More

11 hours ago

Gandeng BCA Life, blu by BCA Digital Luncurkan Asuransi Proteksi Ini

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) atau blu by BCA menggandeng PT Asuransi Jiwa… Read More

15 hours ago

ISEI Ajak Percepat Hilirisasi Perikanan untuk Dorong Ekonomi

Jakarta – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mendorong percepatan hilirisasi sektor perikanan lewat investasi dan… Read More

16 hours ago