Dia mengungkapkan, penurunan terbesar ekspor nonmigas Juni 2017 terhadap Mei 2017 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD308,2 juta (16,48 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bubur kayu/pulp sebesar USD32,6 juta (20,05 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juni 2017 naik 10,05 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 23,44 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 37,23 persen.
Sementara untuk nilai impor Indonesia Juni 2017 mencapai USD10,01 miliar atau turun 27,26 persen bila dibanding Mei 2017, demikian pula bila dibandingkan Juni 2016 yang turun 17,21 persen. Impor nonmigas Juni 2017 mencapai USD8,40 miliar turun 29,88 persen dibanding Mei 2017. Bila dibanding Juni 2016 juga turun 18,65 persen.
“Impor migas Juni 2017 mencapai USD1,61 miliar atau turun 9,79 persen dibanding Mei 2017 dan turun 8,80 persen jika dibanding Juni 2016,” ujar Suhariyanto.
Dia mengatakan, peningkatan impor nonmigas terbesar Juni 2017 dibanding Mei 2017 adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung USD171,1 juta (295,51 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik USD559,1 juta (35,15 persen). (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More