Moneter dan Fiskal

BPS Catat Inflasi November Sebesar 0,28%

Jakarta — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada November 2020 terjadi inflasi sebesar 0,28% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,21. Dengan begitu, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2020 sebesar 1,23% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,59%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi persnya menjelaskan, dari 90 kota IHK, 83 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15 persen dengan IHK sebesar 106,83 dan terendah terjadi di Bima sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 104,48.

“Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,22% dengan IHK sebesar 104,81 dan terendah terjadi di Meulaboh dan Palopo masing-masing sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 108,02 dan 104,21,” kata Setianto di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.

Dirinya menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14%;  kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08%.

Sedangkan untuk kelompok kesehatan sebesar 0,32%; kelompok transportasi sebesar 0,30%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04%; kelompok pendidikan sebesar 0,12%; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,11%.

Sementara itu untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23%.

BPS juga mencatat komponen inti pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,06%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– November) 2020 sebesar 1,55% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2020 terhadap November 2019) sebesar 1,67%. (*)

Editor: Paulus Yoga

Suheriadi

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

4 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

23 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

24 hours ago