Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2023 inflasi sebesar 2,61 persen secara tahunan (yoy). Adapun, tingkat inflasi secara bulanan sebesar 0,41 persen dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 116,56.
“Penyumbang inflasi terbesar pada tahun 2023 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,18 persen dengan andil 1,60 persen,” ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024.
Dengan komoditas penyumbang inflasi 2023 terbesar yaitu, beras dengan andil inflasi 0,53 persen, cabai merah 0,24 persen, rokok kretek filter 0,17 persen, cabai rawit 0,10 persen dan bawang putih 0,08 persen.
Baca juga: Inflasi Global 2024 Diramal Tetap Tinggi, Bos BI Wanti-Wanti Hal Ini
“Selain itu, terdapat beberapa komoditas lainnya yang memberikan andil inflasi diantaranya, emas perhiasan dengan andil 0,11 persen dan tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,08 persen,” jelasnya.
Dari 90 kota yang dipantau, seluruh kota yang mengalami inflasi. Bila dirinci, 50 kota diantaranya memiliki inflasi lebih tinggi terhadap inflasi nasional
“Jika kita bandingkan dengan kondisi tahun 2022 capaian ini cukup baik meningat pada tahun 2022 terdapat 63 kota mebgalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional,” ungkapnya.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 5,08 persen, utamanya disebabkan oleh komoditas beras dengan andil inflasi sebesar 1,38 persen, emas perhiasan 0,51 persen, cabai merah 0,38 persen, cabai rawit 0,38 persen dan rokok kretek filter 0,26 persen.
Baca juga: BI Perkirakan Ekonomi dan Inflasi Domestik Segini di 2024
Berdasarkan komponen, komponen inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Desember 2023 diantaranya emas perhiasan, biaya sewa rumah, biaya kontrak rumah, gula pasir, dan upah asisten rumah tangga.
Kemudian, komponen harga yang diatur pemerintah lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Didorong oleh komoditas rokok kretek filter, tarif angkutan udara danrokok putih. Sedangkan, komponen harga bergejolak masih tinggi. Penyumbang utama inflasi tersebut adalah komoditas beras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih dan daging ayam ras. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More