Moneter dan Fiskal

BPS Catat Inflasi 0,04 Persen di Januari 2024, Sektor Ini jadi Penyumbang Terbesar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari 2024 inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,19.

Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2024 terhadap Januari 2023) tercatat 2,57 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 0,04 persen.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.

“Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,18 persen mtm dengan andil 0,05 persen,” ujar Amalia dalam Rilis BPS, Kamis, 1 Februari 2024. 

Baca juga: Pemerintah Targetkan Inflasi 2024 Terkendali di Kisaran 2,5 Persen, Begini Strateginya

Dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar, yaitu tomat dengan andil inflasi 0,09 persen, bawang merah 0,04 persen, serta beras 0,03 persen.

Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil deflasi 0,01 persen, dan cabai merah dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,09 persen.

Selanjutnya, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, terdapat 25 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 13 provinsi lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 1,01 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,91 persen.

Berdasarkan komponen, inflasi inti pada Januari 2024 sebesar 0,20 persen dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Januari 2024 di antaranya emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah.

Baca juga: Mampu Tekan Inflasi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Bisa Memberikan Efek Berganda

Kemudian, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,48 persen dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen. Penyumbang utama deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif angkutan udara dan bensin

Sedangkan, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil inflasi sangat kecil. Penyumbang utama inflasi tersebut adalah komoditas tomat, bawang merah, beras, ikan segar, dan daging ayam ras. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

9 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago