Moneter dan Fiskal

BPS Catat Impor RI Turun 10,71 Persen jadi USD19,59 Miliar di November 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada November 2024 sebesar USD19,59 miliar atau turun 10,71 persen secara bulanan (mtm), dibandingkan bulan sebelumnya pada Oktober 2024 yang sebesar USD21,94 miliar.

“Total nilai impor mengalami penurunan secara bulanan, namun mengalami kenaikan secara tahunan, nilai impor mengalami penurunan baik komoditas migas maupun non migas,” kata Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.

Secara rinci, impor migas turun sebesar 29,88 persen atau menjadi USD257 miliar, dibandingkan bulan sebelumnya USD3,67 miliar. 

Sedangkan, impor non migas juga menurun sebesar 6,87 persen mtm atau sebesar USD17,02 miliar, dibandingkan bulan sebelumnya USD18,27 miliar.

Baca juga: Ekspor RI Turun 1,70 Persen jadi USD24,01 Miliar di November 2024
Baca juga: Batik Lokal Terancam Impor, Kemenkop Turun Tangan Keluarkan Jurus Andalan

“Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan impor non migas yang memberikan andil sebesar -5,72 persen dan penurunan nilai impor migas dengan andil -4,99 persen,” jelasnya.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, secara total nilai impor pada November 2024 meningkat menjadi USD19,59 miliar atau naik tipis 0,01 persen yoy dibandingkan dengan November 2023 yang sebesar USD19,59 miliar.

Rinciannya, nilai impor migas turun sebesar 26,32 persen yoy, sementara impor non migas naik 5,71 persen yoy.

“Kalau kita lihat peningkatan nilai impor secara tahunan pada komoditas non migas ini didorong utamanya oleh peningkatan volume,” jelasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

56 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago