Moneter dan Fiskal

BPS Catat Impor RI Naik 3,41 Persen pada Januari-Juli 2025

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Januari-Juli 2025 mencapai USD136,51 miliar atau naik 3,41 persen secara kumulati (ctc), dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar USD132,01 miliar.

“Total nilai impor sepanjang Januari-Juli 2025 naik sebesar 3,41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai impor tersebut disumbang oleh impor barang modal sebesar 3,54 persen,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Senin, 1 September 2025.

Pudji merinci, impor migas mengalami penurunan sebesar 14,79 persen atau menjadi USD18,38 miliar, dibandingkan periode sebelumnya pada tahun yang lalu USD21,57 miliar.

Baca juga: Tarif Impor AS 19 Persen Mulai Berlaku, Ekspor RI Terancam Turun di Paruh Kedua 2025

Sedangkan, impor non migas mengalami kenaikan sebesar 6,97 persen atau menjadi USD118,13 miliar, dibandingkan Januari-Juli 2024 yang senilai USD110,44 miliar.

Berdasarkan penggunaanya, secara kumulatif peningkatan nilai impor terjadi pada bahan baku/penolong dan barang modal. Di mana barang modal menjadi penyumbang utama penigkatan impor, yakni mencapai USD27,38 miliar atau naik 20,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan andil 3,54 persen.

“Impor barang modal yang naik cukup besar yaitu mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya, serta kendaraan dan bagiannya,” jelasnya.

Baca juga: OJK Kaji Kredit untuk Eksportir RI usai Tarif Impor AS 19 Persen Berlaku

Kemudian, impor bahan baku/penolong naik 0,15 persen atau menjadi USD96,92 miliar yang di dukung oleh peningkatan di logam mulia dan perhiasan/permata, kakao dan olahannya, serta berbagai produk kimia.

“Berdasarkan negara dan kawasan tujuan utama impor, peningkatan nilai impor tertinggi terjadi dengan Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Sementara impor dari negara ASEAN dan Uni Eropa mengalami penurunan,” imbuhnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

35 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

40 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

1 hour ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago