Moneter dan Fiskal

BPS Catat Ekspor Impor RI Menurun di September 2022

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada September 2022. Nilai ekspor September 2022 sebesar US$24,80 miliar atau turun 10,99% MoM dibandingkan bulan sebelumnya pada Agustus 2022 yang sebesar US$27,86 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyebutkan, penurunan ekspor ini terjadi karena penurunan ekspor secara bulanan dari non migas sebesar -10,31% pada September 2022 terhadap Agustus 2022, yang diutamakan karena peran komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati yang turun sebesar -31, 91%, kemudian komoditas pakaian dan aksesorsinya turun sebesar -30,75% secara MoM.

“Selanjutnya penurunan pada besi dan baja mengalami penurunan sebesar -5,87%, penurunan ekspor migas sebesar -21,41%, dikarenakan perubahan nilai ekspor untuk gas yang turun -22,06%, secara volume juga turun sebesar 12,26%, hasil minyak turun -35,43% sementara volume juga turun -21,40%,” ujar Setianto, Senin, 17 Oktober 2022.

Lebih lanjut dia merinci, pada September 2022 secara mom seluruh sektor mengalami penurunan kecuali sektor pertambangan yang mengalami peningkatan. Pada sektor Migas turun sebesar -21,41%, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan turun -8,65%, Industri Pengolahan turun -14,24% serta Tambang dan lainnya naik sebesar 2,61%.

Bila dibandingkan secara yoy, nilai ekspor di bulan September 2022 mengalami peningkatan sebesar 20,28% atau US$24,80 miliar dibandingkan dengan September 2021 sebesar US$20,62 miliar. Didorong dengan adanya kenaikan ekspor migas 41,80%, kemudian ekspor non migas naik 19,26%.

Kemudian, peningkatan tersebut karena adanya peningkatan diseluruh sektor yaitu, Sektor Migas naik sebesar 41.80%, Kehutanan dan Perikanan naik 3,55%, Industri Pengolahan naik 61,83% serta Tambang dan lainnya naik 9,33%.

Sementara itu, nilai impor pada September 2022 tercatat sebesar US$19,81 miliar atau menurun 10,58% secara MoM, dibandingkan Agustus 2022 sebesar USD22,15 miliar.

Menurutnya, penurunan ini didorong karena adanya penurunan non migas sebesar -11,21% pada September 2022 terhadap Agustus 2022, utamanya karena penurunan komoditas besi dan baja turun sebesar -25,57%. Kemudian, komoditas mesin dan perlengkapan electrik serta bagiannya turun sebesar -11,45%, komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya turun -6,65%.

“Untuk penurunan impor migas yang sebesar 7,44% ini dikarenakan oleh penurunan untuk impor komoditas hasil minyak yang turun sebesar -6,78% atau volume juga turun -1,33%. Selanjutnya, komoditas gas turun -36,06% dengan volume turun -32,82%,” tambah Setianto, Senin, 17 Oktober 2022.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, secara total nilai impor pada September 2022 sebesar US$19,81 miliar meningkat sebesar 22,01% dibandingkan dengan September 2021 secara yoy dengan nilai sebesar US$16,23 miliar.

Baca juga: Perkuat Ekspor Impor, Pemerintah Kembangkan Neraca Komoditas

“Namun demikian peningkatan impor yang terjadi ini tidak sebesar peningkatan pada bulan September 2021 yang mencapai 40,31%,” kata Setianto.

Lanjut Setianto, dilihat dari nilai impor menurut penggunaan, Impor Konsumsi menurun -14,13, Serta Bahan Baku Penolong dan Barang Modal mengalami penurunan pada bulan September 2022 masing-masing sebesar -11,07% dan -6,39%.

“Sementara secara yoy, hanya impor barang konsumsi yang megalami penurunan sebesar -11,17%,” ungkapnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Kembali Dibuka Naik 0,44 Persen ke Level 7.769

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Jumat, 18 Oktober 2024, Indeks… Read More

51 mins ago

OJK Bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership, Perkuat Perasuransian di Asia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More

57 mins ago

KBank Perkuat Ekspansi Regional, Tegaskan Investasi pada Bank Maspion

Bangkok - Kasikorn Bank (KBank) semakin mengukuhkan posisinya di kawasan ASEAN dan sekitarnya dengan strategi… Read More

3 hours ago

IHSG Berpotensi Melemah Setelah Reli 5 Hari

Jakarta - BNI Sekuritas menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago

Solo International Art Camp 2024, Seni yang Menghubungkan Dunia

Solo - Solo International Art Camp (SIAC) 2024 kembali lagi. Event yang digelar pada 17-24… Read More

3 hours ago

Kejahatan Siber Meningkat, Kenali Modus Penipuan Investasi Gaya Baru

Jakarta - Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri keuangan memperluas jaringan melalui aplikasi… Read More

12 hours ago